Kotim masih rawan kebakaran lahan meski sering hujan deras

id KOTAWARINGIN TIMUR MASIH RAWAN KEBAKARAN LAHAN,Karhutla,Dandim Sampit,Sumarlin Marzuki,Hot spot,Titik panas

Kotim masih rawan kebakaran lahan meski sering hujan deras

Komandan Kodim 1015 Sampit yang juga Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Kotim, Letkol Inf Sumarlin Marzuki membantu pemadaman kebakaran gambut di Sampit, belum lama ini. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, dinilai masih rawan kebakaran hutan dan lahan meski hujan deras cukup sering dan hampir merata terjadi dalam dua pekan terakhir.

"Masih rawan. Contohnya kemarin, terpantau hot spot (titik panas) di Kotawaringin Timur dengan jumlah cukup banyak yaitu 35 titik," kata Komandan Kodim 1015 Sampit Letkol Inf Sumarlin Marzuki di Sampit, Senin.

Sumarlin yang juga Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Kotawaringin Timur, membenarkan intensitas hujan mulai meningkat. Namun fakta juga menunjukkan bahwa titik panas dengan cepat bermunculan ketika tidak terjadi hujan.

Hujan deras yang terjadi dua pekan terakhir ini diperkirakan belum sepenuhnya membuat air tanah naik. Akibatnya tanah gambut dengan cepat kembali kering ketika tidak terjadi hujan.

Kotawaringin Timur termasuk daerah sangat rawan kebakaran hutan dan lahan karena sebaran gambut tebalnya cukup luas. Saat kemarau, gambut menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar dan sulit dipadamkan karena api terus membakar ke dalam tanah meski api di permukaan terlihat padam.

Sumarlin menegaskan, saat ini seluruh anggota satuan tugas tetap bersiaga. Patroli tetap dilakukan secara rutin, kecuali saat terjadi hujan cukup lama.

Melihat perkembangan ini, Sumarlin menilai status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan saat ini belum akan dicabut. Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi kemarau di Kotawaringin Timur terjadi hingga Oktober nanti.

"Yang menetapkan status siaga darurat itu adalah pemerintah daerah, dengan mempertimbangkan saran dari BMKG, BPBD dan Kodim. Yang jelas saat ini kami tetap menjalankan sesuai surat keputusan (status siaga darurat)," tegas Sumarlin.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menetapkan daerah mereka dalam kondisi status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan karena kebakaran lahan karena saat itu cukup marak. Status ini ditetapkan selama empat bulan sejak 16 Juli lalu hingga 18 November 2018 nanti.

Patroli diperbanyak serta mengefektifkan pemadaman dini agar kebakaran hutan dan lahan tidak meluas. Selain itu, juga dilaksanakan berbagai kegiatan seperti penyadartahuan, anjang sana dan lainnya untuk menggugah kepedulian masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

Untuk memudahkan operasional, Posko Induk didirikan di Markas Kodim 1015 Sampit, sedangkan Posko Lapangan didirikan di halaman Museum Kayu. Tim patroli bertugas penuh selama 24 jam dengan tiga kali pergantian kelompok jaga setiap harinya.

Sementara itu, hujan deras kembali menggelar Sampit dan wilayah lainnya di Kotawaringin Timur sejak siang. Masyarakat berharap kemarau berlalu sehingga ancaman kebakaran lahan dan kabut asap segera berakhir.