Sepakat prioritaskan peningkatan taraf hidup penambang tradisional

id Sepakat prioritaskan peningkatan taraf hidup penambang tradisional,Wilayah pertambangan rakyat,WPR,Pudu Jaya,Sampit

Sepakat prioritaskan peningkatan taraf hidup penambang tradisional

Aktivis perempuan dari Lentera Kartini bersama sejumlah satuan organisasi perangkat daerah di Kotim membahas program bersama membantu penambang tradisional, Kamis (13/9/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lentera Kartini, Forisni Aprilista meminta para pihak terkait di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah membantu memrioritaskan peningkatan taraf hidup penambang tradisional setempat.

"Nasib mereka memrihatinkan makanya perlu kita bantu dalam semua hal. Seperti kesehatannya, pendidikan, ekonomi, tempat tinggal dan lainnya. Kami berharap banyak yang peduli dan membantu sesuai bidang masing-masing," katanya di Sampit, Kamis.

Pihaknya melihat nasib penambang tradisional di Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur itu menjadi perhatian banyak pihak untuk diprioritaskan agar taraf hidup mereka dapat meningkat.

Kotawaringin Timur memiliki wilayah pertambangan rakyat Pudu Jaya, Desa Bukit Harapan, Kecamatan Parenggean yang diresmikan pada 22 Mei 2015.

Ada 168 anggota koperasi penambang, termasuk 40 penambang perempuan yang beraktivitas di lokasi itu. Mayoritas penambang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Kondisi kehidupan mereka cukup memrihatinkan karena terancam penyakit akibat penggunaan merkuri. Selain itu penghasilan mereka minim, fasilitas pendidikan kurang memadai serta tempat tinggal yang kurang layak.

Untuk itu, Lentera Kartini bekerja sama dengan Artisanal Gold Council (AGC) dalam program Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS) yang didanai oleh Global Affairs Canada (GAC), gencar memperjuangkan peningkatan taraf hidup penambang tradisional tersebut.

Mereka menggandeng sejumlah pihak seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial dan lainnya untuk bersama-sama membantu sesuai bidang masing-masing.

Semua unsur itu bergabung dalam Forum Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) untuk menjalankan program yang diberi nama program emas rakyat sejahtera (PERS) dan bersama-sama menjalankan program nyata membantu penambang sesuai bidang masing-masing.

"Dengan bantuan semua pihak, kami berharap bisa mengubah taraf hidup penambang ke arah lebih baik. Kita juga dapat bantuan mesin untuk penambangan tanpa penggunaan merkuri lagi. Mesinnya sudah tiba di Pelabuhan Bagendang. Mudah-mudahan bisa segera dibawa dan dioperasikan," kata Forisni yang akrab disapa Lis.

Pelaksana Tugas Camat Parenggean, Rusmanto mengakui, kondisi warganya yang berada di wilayah penambangan rakyat Pudu Jaya, membutuhkan perhatian semua pihak.

Selama ini sudah ada upaya dari pemerintah daerah, namun hasilnya belum sesuai harapan.

"Perlu pendekatan dari semua aspek karena yang sering menjadi alasan mereka adalah bahwa mereka harus melakukan itu agar mendapatkan penghasilan. Makanya penanganan ini harus komprehensif dan bersama-sama," kata Rusmanto saat pertemuan yang digagas Lentera Kartini.

Dinas Kesehatan sangat mendukung program ini. Penyuluhan kesehatan sudah pernah dilakukan di lokasi pertambangan Pudu Jaya yang diikuti peninjauan lapangan. Upaya seperti itu memang harus dilakukan secara berkelanjutan.

"Kami bersyukur karena penambang akan dibantu mesin yang ramah lingkungan. Kalau bisa jumlahnya ditambah. Kita perlu mencegah karena efek merkuri terhadap kesehatan memang baru akan terjadi dalam jangka panjang," kata Erdiana yang mewakili Dinas Kesehatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Rusmiati mengatakan, pihaknya akan membuat program untuk membantu penambang, khususnya kalangan perempuan dan anak.

"Rencananya Oktober nanti kami akan mengupayakan pelayanan KB di sana. Kalau penambang banyak anak, tentu berpengaruh terhadap beban hidup keluarga dan tingkat kesejahteraan," kata Rusmiati.

Dalam hal ekonomi, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah akan membantu pembinaan koperasi agar bermanfaat membantu pengelolaan usaha maupun permodalan yang mungkin dibutuhkan para penambang.

"Hasil penelusuran kami, koperasi di Pudu Jaya itu masih aktif, tinggal kami evaluasi untuk dibina dan dikembangka. Kami siap membantu," ujar Kepala Bidang Koperasi, Anas.

Perwakilan AGC, Supri mengatakan, kberadaan pertambangan emas skala kecil (PESK) membawa manfaat bagi masyarakat dan daerah. Pemerintah harus hadir membina agar penambang tradisional bisa beraktivitas sesuai aturan, aman dan membawa manfaat besar.