Dinkes Barut temukan tujuh kasus penyakit campak dan rubella

id penyakit campak dan rubella,Tujuh kasus penyakit campak dan rubella ditemukan di Barut

Dinkes Barut temukan tujuh kasus penyakit campak dan rubella

Seorang Siswa SMAN 1 Muara Teweh ketika mengikuti imunisasi Measles Rubella (MR) di sekolah setempat di Muara Teweh. (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, sampai pertengahan September 2018 menemukan tujuh kasus penyakit campak dan tiga diantaranya rubella yang terjadi di daerah setempat.

"Dari tujuh kasus penyakit campak tersebut, ada tiga yang didiagnosa oleh dokter merupakan rubella," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara, Siswandoyo melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nurman di Muara Teweh, Minggu.

Menurut Nurman, ketiga orang yang didiagnosa tersebut telah diambil sampel darah serta lainnya untuk pemeriksaan laboratorium guna memastikan kebenaran diagnosa tersebut.

Dari ketujuh orang yang terkena campak dan rubella tersebut, tiga diantaranya sudah pulang ke rumahnya setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh, namun masih dalam pemantauan dan pengawasan pihak dinas kesehatan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat, agar tidak takut untuk memberikan vaksin campak MR kepada anak-anaknya, agar menghindari serangan virus campak dan rubella yang kian mewabah," katanya.

Baca juga: Pemkab Barut sosialisasi imunisasi Rubella

Nurman mengatakan, pihak Majelis Ulama Indonesia, Nahdatul Ulama dan pemerintah daerah telah mendukung gerakan vaksin campak MR ini di Kabupaten Barito Utara. Selain itu, vaksin ini juga dilaksanakan dengan gratis.

Sebab, kata dia, kasus rubella ini dapat berakibat sangat parah, terlebih kepada ibu hamil yang dapat menyebabkan cacat pada bayi. Dan kepada warga masyarakat yang akan melakukan vaksin MR dapat membawa anaknya yang berumur sembilan bulan sampai usai enam tahun ke puskesmas, posyandu, pos imunisasi lainnya yang ada di daerah ini.

"Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Dan yang menjadi perhatian adalah efek teraogenik apabila rubella ini menyerang ibu hamil pada trimester pertama," ujarnya.

Dia menambahkan, infeksi rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom rubella congenital (kongenital rubella syndrome/csr) pada bayi yang dilahirkan.

Baca juga: Imunisasi MR dilaksanakan di SMAN 1 Muara Teweh