Kotim prediksi APBD 2019 capai Rp2 triliun

id Kotawaringin Timur,APBD 2019,Pemkab Kotim,Kota Sampit,Supian Hadi,Bupati Kotim

Kotim prediksi APBD 2019 capai Rp2 triliun

Bupati Kotawaringin Timur, Kalteng, Supian Hadi (dua dari kiri) menerima RAPBD Perubahan 2018 dari Ketua DPRD Kotim Muhammad Jhon Krisli (dua dari kanan). RAPBD Perubahan 2018 Kotim ditetapkan defisit 200 persen. (Foto Antara Kalteng / Untung Setiawan)

Sampit (Antaranews Kalteng) - APBD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada tahun anggaran 2019 diprediksi bisa mencapai Rp2 triliun.

Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi di Sampit, Senin mengatakan, prediksi itu mengacu dari kerangka APBD 2019 yang saat ini telah disusun dan siap untuk dibahas.

"Untuk struktur APBD Kotawaringin Timur 2019 ditetapkan pendapatan sebesar Rp1,45 triliun," terangnya.

Kemudian untuk belanja sebesar Rp1,50 triiun, sehingga defisit sebesar Rp53 miliar atau sebesar 3,67 persen.

"Terkait dengan struktur anggaran perlu kami sampaikan bahwa penyampaian rancangan APBD tahun anggaran 2019 masih belum memperhitungkan alokasi pendapatan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Hal ini sesuai dengan amanat Permendagri Nomor 38 tahun 2018 yang menjelaskan bahwa penganggaran dana perimbangan, khususnya dari DAK akan dianggarkan sesuai Peraturan Presiden. Mengenai rincian APBN tahun anggaran 2019 atau informasi resmi mengenai alokasi DAK tahun anggaran 2019," katanya.

"APBD sebesar Rp2 triliun tersebut sebenarnya untuk target yang harus dicapai pada tahun 2021. Namun karena ada bayangan bisa mencapai Rp2 trilun maka tidak menjadi masalah dan akan semakin bagus lagi, sehingga pada tahun 2021 nanti APBD kita bisa mencapai Rp 2 triliun lebih," jelasnya.

Supian Hadi juga optimis APBD 2019 sebesar Rp2 triliun bisa tercapai karena banyak peluang yang bisa dicapai dan itu tidak hanya dari bantuan pemerintah pusat saja.

"Tahun 2019 harus mencapai Rp2 triliun dan untuk mencapai target itu kita tidak boleh hanya berpangku tangan. Kita memang tetap mengharapkan adanya bantuan pemerintah pusat, namun kita juga harus memaksimalkan semua peluang pendapatan yang ada di daerah," tegasnya.

Lebih lanjut Supain Hadi mengatakan, anggaran dari pemerintah pusat biasanya dan terkadang beberapa kebijakan terjadi juga masalah-masalah nasional berpengaruh terhadap pemasukan dari APBN.

Baca juga: Pemkab Kotim konsultasikan pungutan retribusi tambang

"Dari sisi itu lah belum lama ini kita bersama dinas pendapatan dan seluruh organisasi daerah (OPD) Kotawaringin Timur untuk meningkatkan masing-masing OPD untuk lebih maksimal menggali pendapatan asli daerah (PAD)," katanya.

Banyak hal yang bisa dimaksimalkan terkait PAD seperti mengenai PBB dan pajak lain.

"Kita juga telah mengevaluasi OPD yang tahun ini tidak bisa mencapai target perolehan PAD. Dan dengan adanya evaluasi itu diharapkan tahun depan OPD tersebut bisa lebih maksimal lagi melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pemungut PAD," demikian Supian Hadi.

Baca juga: APBD Perubahan Kabupaten Kotim 2018 sebesar Rp1,66 triliun