Festival Budaya Gawi Hatantiring sarana promosi wisata dan pelestarian

id Festival Budaya Gawi Hatantiring sarana promosi wisata dan pelestarian,Seruyan,Kuala Pembuang

Festival Budaya Gawi Hatantiring sarana promosi wisata dan pelestarian

Penjabat Bupati Seruyan Muhammad Hatta saat menyerahkan piala pada para pemenang sejumlah lomba yang digelar Pemerintah Daerah selama peringatan HUT RI ke-73 dan HUT ke Seruyan ke-16. (Foto Protokol Pemkab Seruyan)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Festival Budaya Daerah Gawi Hatantiring yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, menjadi sarana promosi wisata dan kebudayaan yang dimiliki daerah kepada masyarakat.

"Festival budaya ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahunnya oleh Pemerintah Daerah. Untuk itu sudah seharusnya dapat kita manfaatkan secara maksimal sebagai sarana untuk lebih mengenalkan ragam seni dan budaya warisan leluhur," kata Penjabat Bupati Seruyan Muhammad Hatta di Kuala Pembuang, Rabu.

Hal tersebut ia sampaikan saat pembukaan Festival Budaya Daerah Gawi Hatantiring di Stadion Gagah Lurus Kuala Pembuang. Hadir pada kegiatan tersebut, Bupati terpilih Yulhaidir, jajaran FKPD, SOPD serta masyarakat yang sengaja datang untuk berpartisipasi.

Selama ini ragam seni dan budaya yang dimiliki daerah sudah cukup dikenal oleh masyarakat, namun masih harus ditingkatkan. Belum semua masyarakat benar- benar mengetahui dan memahami apa saja kesenian dan budaya warisan leluhur tersebut.

Apalagi mereka yang merupakan generasi muda atau yang sering disebut millennial, masih harus banyak belajar dan mengenal seni dan budaya milik daerah. Generasi muda harus mengetahui sehingga merasa memiliki dan turut serta berupaya melestarikannya.

Untuk mewujudkannya, kata Hatta, diperlukan dorongan nyata dalam bentuk kegiatan yang diagendakan pemerintah, mulai dari kegiatan sosialisasi hingga melalui gelaran festival budaya tahunan milik Seruyan ini. 

Dalam festival yang diselenggarakan mulai dari 18 hingga 23 September 2018, ragam kegiatan dan perlombaan dilaksanakan. Seperti berbagai lomba seni dan budaya, lomba olahraga tradisional, promosi seni budaya melalui pentas musik serta pemilihan putra- putri pariwisata.

Menurut Hatta, pemilihan lokasi kegiatan di Stadion Gagah Lurus yang berada di pusat Kota Kuala Pembuang sangatlah tepat. Sehingga, berbagai rangkaian kegiatan yang ditampilkan maupun diperlombakan, dapat disaksikan secara langsung oleh masyarakat.

"Kalau lokasinya terlalu jauh dari permukiman penduduk, tentu jumlah masyarakat yang hadir tidak akan banyak. Karena jarak biasanya menjadi pertimbangan tersendiri bagi masyarakat untuk datang ataukah tidak," ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan lebih mengenali seni dan budaya daerah. Masyarakat tidak hanya sebatas mengetahui namun berpartisipasi dalam upaya pelestarian dan mengenalkannya kepada masyarakat luar Seruyan.

Adapun nantinya para pemenang lomba, baik olahraga tradisional hingga duta pariwisata daerah, secara otomatis akan menjadi perwakilan Seruyan di ajang serupa di tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu pada gelaran Festival Budaya Isen Mulang.