Sampit (Antaranews Kalteng) - Kapolres Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah AKBP Mohammad Rommel menegaskan, pihaknya tidak akan memberi toleransi kepada siapapun yang ingin mengacau keamanan dan ketertiban masyarakat daerah itu.
"Segala upaya akan kami lakukan mulai dari preventif bahkan hingga represif jika dibutuhkan. Kami tidak ingin kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) dan pelaksanaan pemilu 2019 terganggu," kata Rommel usai gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2018 untuk pengamanan Pemilu 2019 di Stadion 29 November Sampit, Rabu.
Saat ini situasi Kotawaringin Timur sangat kondusif. Namun meningkatnya suhu politik harus diwaspadai bersama agar tidak sampai terjadi konflik di tengah masyarakat akibat persaingan politik.
Semua pihak diminta mengedepankan kebersamaan dan persaudaraan. Perbedaan pandangan atau sikap politik jangan sampai menimbulkan permusuhan dan perpecahan di tengah masyarakat.
Tokoh-tokoh politik dan partai politik juga berkewajiban membantu terciptanya situasi aman dan kondusif. Mereka wajib memberi pembelajaran dan teladan politik kepada masyarakat, khususnya kader partai mereka bahwa demokrasi harus dijalankan dengan baik tanpa ada permusuhan.
Untuk itulah gelar pasukan juga diisi dengan deklarasi damai yang diikuti pimpinan partai politik, Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu dan lainnya. Mereka secara simbolis beramai-ramai membubuhkan tanda tangan pada baliho deklarasi damai.
"Kami mengajak kita semua berkomitmen untuk bersama-sama menciptakan pemilu yang aman dan damai. Kita ajak masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan," kata Rommel.
Sementara itu, Polres Kotawaringin Timur akan mengerahkan mengerahkan 320 personel untuk mengamankan pemilu 2019 nanti. Kekuatan akan ditambah dengan personel dukungan dari TNI dan Polda Kalimantan Tengah.
Seluruh personel dilatih untuk melakukan pengamanan maupun mengatasi keadaan jika terjadi kondisi darurat. Kerja sama juga dijalin dengan pihak lain agar bersama-sama saling membantu dalam menjaga keamanan.
Saat gelar pasukan, juga dilakukan simulasi menghadapi demonstrasi yang berujung pada tindakan anarkis.
Simulasi ini dinilai penting untuk melatih kesiapan personel dan peralatan sehingga bisa langsung bergerak secara efektif menyelesaikan permasalahan di lapangan.
Berita Terkait
Saat RDP, KPU RI siap jawab segala keraguan soal kecurangan Pemilu 2024
Kamis, 14 Maret 2024 20:32 Wib
Pelaksanaan pemilu boleh dikritik asalkan bukan fitnah
Kamis, 14 Maret 2024 20:17 Wib
Partisipasi pemilih Pemilu 2024 di Kotim capai 80 persen
Kamis, 14 Maret 2024 17:38 Wib
KPU sebut saksi Ganjar-Mahfud tolak tandatangani rekapitulasi se-Jatim
Rabu, 13 Maret 2024 15:45 Wib
Prabowo-Gibran menang 58 persen di Kalimantan Selatan
Senin, 11 Maret 2024 12:47 Wib
MK bahas keterlibatan Arsul Sani di sengketa Pemilu 2024
Jumat, 8 Maret 2024 16:51 Wib
MK bahas posisi Arsul Sani adili PHPU terkait PPP
Jumat, 8 Maret 2024 16:34 Wib
Bawaslu Kalteng tak temukan ada media berpihak ke salah satu peserta Pemilu 2024
Kamis, 7 Maret 2024 19:11 Wib