Upaya Barut hadapi kemandirian pangan

id pemkab barut,kemandirian pangan,swasembada pangan strategis,meningkatkan sinergitas,Upaya Barut hadapi kemandirian pangan

Upaya Barut hadapi kemandirian pangan

Kepala Dinas Pertanian Barito Utara, Setia Budi. (Ist)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah berupaya meningkatkan sinergitas petugas di lapangan untuk menghadapi swasembada pangan strategis dalam rangka kemandirian pangan di daerah setempat.

"Program kerja pemerintah menargetkan pencapaian swasembada pangan strategis ini meliputi tanaman padi, jagung dan kedelai (Pajele) dalam konsep upaya khusus (Upsus)," kata Kepala Dinas Pertanian Barito Utara (Barut), Setia Budi di Muara Teweh, Kamis.

Menurut Budi, untuk menghadapi kemandirian pangan ini perlu dilakukan persamaan persepsi petugas pendampingan dan pengawasan oleh penyuluh pertanian tenaga harian lepas - tenaga bantu penyuluhan pertanian (THL-TBPP) dan petugas teknis pertanian muai tingkat pusat, provinsi, kabupaten sampai kecamatan dan desa.

Sehingga diharapkan mampu memberikan persamaan persepsi peningkatan sinergitas bagi semua aparatur terlepas untuk mensukseskan program di lapangan.

"Apalagi sektor pertanian saat ini dan dimasa mendatang akan dihadapkan pada tantangan dan permasalahan yang semakin komplek," katanya.

Budi menjelaskan, dalam rangka kemandirian pangan maka sasaran luas tanam padi di daerah ini yakni padi gogo seluas 12.216 hektare, padi haston seluas 1.600 hektare, padi organik seluas 200 hektare, eks cetak sawah 20 hektare dan Kalteng sejahtera 250 hektare.

Kemudian jagung seluas 10.150 hektare ditambah 6.000 hektare, tanaman holtikultura seperti bawang merah luas lahan 20 hektare, cabe seluas tiga hektare, lengkeng seluas 25 hektare.

"Untuk sasaran luas panen dan produksi Kabupaten Barito Utara tahun 2018 meliputi padi 35.086 ton, jagung 227.841 dan kedelai 325 ton," jelas dia.

Budi mengatakann untuk peternakan sasaran pengembangan, populasi sapi 3.637 ekor (produksi 24.819 Kg), kerbau 147 ekor (produksi 361 kg), kambing 2.917 ekor (produksi 2.808 kg), babi 9.567 ekor (produksi 20.739 kg) itik 8.073 ekor (produksi 1.561 kg) ayam buras 418.923 ekor (produksi 16.716 kg) dan ayam petelur 6.781 ekor.

"Kondisi ini akan bisa dicapai dengan kerja keras semua pihak baik pelaku utama, pelaku usaha dan petugas selaku motivator," kata dia. Budi Suyanto