Dinas Pendidikan dilibatkan tingkatkan capaian imunisasi MR

id Dinas Pendidikan dilibatkan tingkatkan capaian imunisasi MR,Dinas Kesehatan,Rubella,Kuala pembuang

Dinas Pendidikan dilibatkan tingkatkan capaian imunisasi MR

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Mahdiansyah menunjukkan hasil evaluasi sementara tentang capaian imunisasi Measles Rubella (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, akan menggandeng Dinas Pendidikan setempat untuk meningkatkan capaian imunisasi Measles Rubella (MR) yang saat ini belum mencapai target.

"Upaya kita memang belum maksimal, makanya kita akan berkoordinasi dengan Diknas Seruyan sehingga mereka dapat membantu menyampaikan manfaat positif yang didapat dari imunisasi MR kepada pihak sekolah. Nantinya pihak sekolah diharapkan dapat meneruskan informasi tersebut kepada para orang tua," kata Kadinkes Seruyan Mahdiansyah di Kuala Pembuang, Kamis.

Saat ini capaian imunisasi MR di Seruyan baru 43, 65 persen dari total target sebanyak 51.448 anak yang menjadi sasaran. Untuk itu Dinas Kesehatan akan melibatkan Dinas Pendidikan karena anak yang menjadi sasaran kegiatan imunisasi banyak yang berada di bangku sekolah.

Ada sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan sehingga menyebabkan capaian imunisasi MR belum mencapai target. Salah satunya, adanya kepala sekolah ataupun guru yang tidak mau berkoordinasi atau menolak kegiatan imunisasi MR.

Untuk itu hal tersebut perlu segera diluruskan dan dicarikan solusinya. Melalui dukungan dari Dinas Pendidikan selaku instansi yang membidangi, diharapkan mampu mendorong dan menyamakan persepsi dari pihak sekolah yang ikut melakukan penolakan.

Selain itu, penyebab lainnya adalah maraknya beredar berita bohong (HOAX) melalui media sosial terkait dampak atau akibat imunisasi MR pada anak pascaimunisasi yang belum jelas kebenarannya.

Ditambah lagi, berdasarkan laporan dari sejumlah puskesmas, masih banyak orangtua atau wali yang tidak mau anaknya diimunisasi karena vaksin MR tidak halal.

"Kami berharap para orangtua ataupun wali, dapat menilai secara bijak tentang Fatwa dari MUI. Meskipun vaksin MR dinyatakan tidak halal, namun diperbolehkan untuk digunakan karena kondisi saat ini dianggap darurat," ungkapnya.

Bahkan dalam beberapa waktu terakhir sejumlah daerah dinyatakan sudah dalam tahap Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus campak dan rubela, seperti Gorontalo, Banjarmasin dan Kapuas. Kondisi tersebut diharapkan dapat menjadi peringatan sekaligus perhatian di Seruyan, sehingga dapat bersama- sama mencegahnya dengan melakukan imunisasi MR.

Apalagi jika sudah terkena campak dan rubella, virus tersebut sangat berbahaya dan menular. Tentunya melalui imunisasi masyarakat diajak untuk saling menjaga satu dan lainnya agar terhindar dari dampak negatif tersebut.

Dinas Kesehatan Seruyan akan terus berupaya meningkatkan capaian imunisasi MR. Sementara ini berdasarkan hasil evaluasi pihaknya, Kecamatan Terawan menjadi yang tertinggi untuk pelaksanaan imunisasi, yaitu mencapai hingga 86,68 persen, sementara terendah ada di Kecamatan Danau Sembuluh yaitu sebanyak 5,76 persen.