DLH Seruyan terus sempurnakan paving blok dari sampah plastik

id kabupaten seruyan,dlh seruyan,paving block dari sampah plastik,sampah plastik untuk paving block,Priyo Widagdo

DLH Seruyan terus sempurnakan paving blok dari sampah plastik

Kepala DLH Kabupaten Seruyan Priyo Widagdo (kiri) saat memamerkan contoh paving block yang terbuat dari limbah plastik, di Seruyan, Jumat (21/9/18). (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat) (Muhammad Arif Hidayat)

Apabila semua tahapan yang diperlukan sudah kami lalui, maka alat pembuat dan paving block ini akan diperkenalkan secara resmi oleh Bupati Seruyan di tahun 2019
Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, terus berupaya mengembangkan alat yang dapat mengolah limbah sampah plastik menjadi paving block.

Alat dibuat oleh tenaga teknis DLH itu terbuat dari besi dan sejumlah bahan lainnya yang dirangkai menjadi satu dan dapat dimanfaatkan untuk mengolah limbah plastik, kata Kepala DLH Seruyan Priyo Widagdo di Kuala Pembuang, Jumat (21/9/18).

"Saat ini alat tersebut belum sempurna sepenuhnya, masih harus ditambahkan teknologi pendorong yang mampu menekan sampah plastik agar tidak tersumbat. Alat yang dikembangkan itu kan generasi ke-9, diperkirakan bisa sempurna di generasi ke-10 atau ke-11," beber dia.

DLH Kabupaten Seruyan pun berupaya keras agar alat pembuat paving block berbahan sampah plastik tersebut selesai pada tahun 2018 ini. Jika itu berhasil, maka pada tahun 2019 paving block sudah dapat diproduksi secara massal dan dipasarkan.

Setelah mesin pembuatnya selesai disempurnakan, maka tahap selanjutnya dilakukan uji coba kekuatan paving block dari limbah plastik. Hal itu bertujuan untuk mengetahui tingkat kekerasannya dan memastikan apakah bahan yang digunakan sudah tepat atau masih ada yang perlu dibenahi.

"Apabila semua tahapan yang diperlukan sudah kami lalui, maka alat pembuat dan paving block ini akan diperkenalkan secara resmi oleh Bupati Seruyan di tahun 2019," kata dia.

DLH Seruyan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk membuat kebijakan mengenai pola pemasarannya. Yaitu mendorong dibentuknya regulasi yang mengatur pembangunan di daerah yang memerlukan paving, diwajibkan menggunakan paving dari limbah plastik ini.

Dia mengatakan, upaya ini sebagai tindaklanjut terhadap instruksi pemerintah pusat dalam upaya menangani sampah jenis plastik. Di mana pada tahun 2025 mendatang sampah plastik dapat ditekan hingga 25 persen.

"Untuk membuat satu buah paving block diperlukan bahan baku berupa limbah plastik sebanyak 3 kg, sehingga idealnya dijual dengan harga Rp3 ribu per buah," kata Priyo.

Langkah pembuatan paving block dari limbah plastik ini pun dinilai sangat tepat, mengingat sampah jenis plastik yang dihasilkan Seruyan adalah sekitar satu ton per harinya. Tentu dengan teknologi ini akan sangat membantu menanggulangi permasalahan sampah, tidak hanya di daerah namun juga secara nasional.

Perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pun memgapresiasi upaya dari DLH Seruyan. "Mereka menilai hal seperti ini memang harus dilakukan untuk menanggulangi masalah sampah yang semakin tidak terkendali," demikian Priyo.