Penyebaran guru di Palangka Raya belum merata
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Dewan Perwakilan Rakyat Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mengatakan bahwa penyebaran guru di kota setempat belum merata.
"Penyebaran guru di kota ini masih menumpuk di wilayah perkotaan. Tenaga pendidik di daerah pinggiran kurang," kata juru bicara DPRD Kota Palangka Raya Diu Husaini, Jumat.
Pernyataan itu diungkapkan anggota Komisi A DPRD Kota Palangka Raya dalam kapasitas selaku juru bicara DPRD dalam acara paripurna penyampaian rekomendasi DPRD terhadap LKPJ wali kota akhir masa jabatan periode 2013-2018.
Pihak DPRD Kota Palangka Raya pun meminta pemerintah kota tidak mengizinkan guru dari daerah pinggiran pindah tugas ke perkotaan.
"Sampai saat ini kami juga melihat sarana dan prasarana di sekolah pinggiran juga belum memadai. Termasuk di dalamnya keterbatasan kualifikasi tenaga pendidik," katanya.
Selain itu pihaknya juga menemukan adanya sejumlah tenaga pengajar yang digaji di bawah upah minimum kota. Bahkan beberapa di antaranya tidak digaji.
Dia pun menyampaikan bahwa lembaga legislatif meminta Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya menyelaraskan data pokok pendidikan (Dapodik) dengan kondisi di lapangan.
"Kami meminta pemerintah kota melalui Dinas Pendidikan mengatasi berbagai permasalahan itu termasuk menyediakan anggaran dalam rangka mengatasi masalah-masalah tersebut," katanya.
Pada rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya Ida Ayu Nia Anggraini itu kehadiran Wali Kota Palangka Raya Riban Satia diwakili oleh wakil wali kota Mofit Saptono Subagio.
Mofit Saptono dalam sambutannya mengungkapkan terima kasih atas dibukanya ruang kerja sama antara eksekutif dan legislatif selama masa kepemimpinan pihaknya.
Ia berharap seluruh masukan dan rekomendasi serta catatan dari DPRD bisa menjadi masukan yang konstruktif untuk meningkatkan pembangunan dan kinerja pemerintahan selanjutnya.
"SOPD juga kami harapkan bisa memperhatikan seluruh rekomendasi yang disampaikan, demi terciptanya harmonisasi dalam pembangunan. Tak lupa saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama selama ini," kata Mofit.
"Penyebaran guru di kota ini masih menumpuk di wilayah perkotaan. Tenaga pendidik di daerah pinggiran kurang," kata juru bicara DPRD Kota Palangka Raya Diu Husaini, Jumat.
Pernyataan itu diungkapkan anggota Komisi A DPRD Kota Palangka Raya dalam kapasitas selaku juru bicara DPRD dalam acara paripurna penyampaian rekomendasi DPRD terhadap LKPJ wali kota akhir masa jabatan periode 2013-2018.
Pihak DPRD Kota Palangka Raya pun meminta pemerintah kota tidak mengizinkan guru dari daerah pinggiran pindah tugas ke perkotaan.
"Sampai saat ini kami juga melihat sarana dan prasarana di sekolah pinggiran juga belum memadai. Termasuk di dalamnya keterbatasan kualifikasi tenaga pendidik," katanya.
Selain itu pihaknya juga menemukan adanya sejumlah tenaga pengajar yang digaji di bawah upah minimum kota. Bahkan beberapa di antaranya tidak digaji.
Dia pun menyampaikan bahwa lembaga legislatif meminta Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya menyelaraskan data pokok pendidikan (Dapodik) dengan kondisi di lapangan.
"Kami meminta pemerintah kota melalui Dinas Pendidikan mengatasi berbagai permasalahan itu termasuk menyediakan anggaran dalam rangka mengatasi masalah-masalah tersebut," katanya.
Pada rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya Ida Ayu Nia Anggraini itu kehadiran Wali Kota Palangka Raya Riban Satia diwakili oleh wakil wali kota Mofit Saptono Subagio.
Mofit Saptono dalam sambutannya mengungkapkan terima kasih atas dibukanya ruang kerja sama antara eksekutif dan legislatif selama masa kepemimpinan pihaknya.
Ia berharap seluruh masukan dan rekomendasi serta catatan dari DPRD bisa menjadi masukan yang konstruktif untuk meningkatkan pembangunan dan kinerja pemerintahan selanjutnya.
"SOPD juga kami harapkan bisa memperhatikan seluruh rekomendasi yang disampaikan, demi terciptanya harmonisasi dalam pembangunan. Tak lupa saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama selama ini," kata Mofit.