BPBD Seruyan kekurangan alat menanggulangi bencana

id bpbd seruyan,kabupaten seruyan,Kepala BPBD Seruyan,Agung Sulistiyo ,bencana seruyan

BPBD Seruyan kekurangan alat menanggulangi bencana

Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Seruyan sedang melakukan pemadaman kebakaran lahan, baru-baru ini. (Foto BPBD Seruyan)

"Kekurangan peralatan yang kita alami wajar terjadi, karena BPBD Seruyan baru terbentuk dalam 2 tahun terakhir. Sehingga saat ini kita masih dalam tahap pembenahan serta melengkapi kekurangan di segala lini
Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, belum mampu bekerja secara optimal karena terkendala keterbatasan peralatan yang digunakan untuk menanggulangi bencana.

"Kita masih sangat kekurangan untuk peralatan yang digunakan untuk menanggulangi bencana, untuk itu BPBD Seruyan sudah mengusulkan kepada pemerintah agar dapat menambah peralatan baru," kata Kepala BPBD Seruyan Agung Sulistiyo di Kuala Pembuang, Selasa.

Penambahan peralatan ini diusulkan melalui Dana Alokasi Khusus Dana Reboisasi atau DAK DR, namun sayangnya hingga saat ini belum dapat direalisasikan.

Tim anggaran yang memiliki wewenang untuk mengakomodir usulan ini, memasukkannya ke dalam anggaran perubahan, sehingga keterbatasan waktu di tahun 2018 membuatnya sulit untuk direalisasikan.

Namun apabila tahun anggaran 2019 mendatang sudah mulai berjalan, maka diperkirakan usulan ini dapat direalisasikan dan digunakan dalam penanganan bencana pada tahun mendatang.

Ia menjelaskan, peralatan yang diusulkan seperti mesin pompa air, mobil serta peralatan lainnya yang berfungsi untuk mendukung petugas dalam penanggulangan bencana, baik kebakaran hutan dan lahan ataupun banjir.

"Kekurangan peralatan yang kita alami wajar terjadi, karena BPBD Seruyan baru terbentuk dalam 2 tahun terakhir. Sehingga saat ini kita masih dalam tahap pembenahan serta melengkapi kekurangan di segala lini," ujar Agung menambahkan.

Apabila peralatan sudah memadai tentu petugas BPBD Seruyan akan mampu bekerja secara optimal dalam penanggulangan bencana di lapangan. Karena walaupun petugas siap dan memiliki kemampuan yang bagus, namun akan sulit mengatasi bencana secara manual.

Seruyan masih berstatus siaga darurat bencana sejak ditetapkan pada awal Mei 2018 dan akan berlangsung hingga akhir Oktober 2018 mendatang. Setelahnya diperkirakan status tersebut tidak akan diperpanjang, karena melihat kebiasaan di setiap tahunnya mulai Nopember Seruyan memasuki musim hujan.

Kendati intensitas kebakaran lahan mulai menurun karena cukup seringnya hujan dan karena Seruyan minim kawasan lahan gambut, namun hingga saat ini seluruh petugas yang tergabung dalam Satuan Tugas Karhutla selalu siaga di posko yang telah didirikan, baik posko di Kabupaten maupun posko yang berada di Kecamatan.