Kuala Kurun (Antaranews Kalteng) -- Pemerintah Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah, menunjukkan perhatian terhadap petugas kebersihan dengan memeriksa kesehatan mereka secara rutin.
"Ini merupakan pemeriksaan kesehatan yang perdana bagi petugas kebersihan. Hasilnya nanti akan dilaporkan kepada pihak Dinas Pekerjaan Umum," ucap Kepala Puskesmas Kurun Vera Crista di Kuala Kurun.
Petugas Puskesmas Kurun bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum melaksanakan Pos Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posyandu PTM), Posyandu Lanjut Usia (Lansia), dan Konseling deteksi dini HIV/AIDS, tuberkululosis paru, hepatitis pada ibu hamil, dan populasi beresiko.
Dalam pemeriksaan tersebut, mereka mengecek kadar kolesterol, gula darah, dan asam urat. Dari hasil pemeriksaan, apabila kadarnya tinggi, maka akan dilakukan pengobatan. Selain itu, juga diambil sampel dahak untuk pemeriksaan tuberkululosis paru.
"Khusus tuberkululosis paru, pemeriksaan selanjutnya akan dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kurun. Jika terindikasi positif, maka akan diberikan pengobatan secara gratis, selama enam bulan," katanya.
Untuk posyandu PTM dan Lansia, pemeriksaan kesehatan ini tidak hanya berakhir pada bulan ini. Namun, akan terus dilanjutkan selama tiga bulan berturut-turut, dimana pemeriksaannya setiap satu bulan sekali.
"Ini akan terus berjalan, sambil menunggu surat keputusan dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum tentang pembentukan kader. Jika sudah terbentuk, maka bisa kita lanjutkan untuk satu tahun mendatang," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Helie Gaman mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini berawal ketika adanya permohonan dari Puskesmas Kurun yang ingin mengecek kesehatan para petugas kebersihan.
"Total ada 88 orang petugas kebersihan yang diperiksa kesehatan. Kami sangat berterima kasih kepada Puskesmas Kurun, karena ini sangat membantu petugas kebersihan kita dalam mengecek sejak dini kesehatan mereka," katanya.
Helie Gaman menambahkan, nantinya, ini tidak sampai disini saja. Hasil pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan akan diminta, dan menjadi bahan evaluasi penempatan kerja mereka selanjutnya.
"Misalnya, apabila ada petugas kebersihan yang memiliki potensi paru, maka yang bersangkutan akan kita hindarkan untuk menyapu jalan raya, karena bagaimanapun kita tetap memperhatikan kesehatan mereka," demikian Helie Gaman.
Berita Terkait
Warga Jepang tuntut pemerintah hingga kompensasi Rp9 miliar terkait efek samping vaksin COVID
Kamis, 18 April 2024 14:56 Wib
DPMD Kotim dorong pemerintah desa optimalkan pengembangan BUMDes
Rabu, 17 April 2024 21:49 Wib
Pemerintah putuskan penerapan WFH dan WFO bagi ASN pada 16-17 April
Sabtu, 13 April 2024 23:37 Wib
Atasi dampak El Nino, pemerintah gencarkan pompanisasi
Kamis, 11 April 2024 13:55 Wib
Pemkot Palangka Raya-Bank Kalteng kerja sama kredit pemerintah
Jumat, 5 April 2024 17:51 Wib
Pemerintah diminta bijak terapkan kenaikan tarif PPN
Rabu, 3 April 2024 4:54 Wib
Gugatan AMIN tidak relevan karena persoalkan pemerintah, kata Otto Hasibuan
Rabu, 27 Maret 2024 14:59 Wib
Pemkab Katingan optimalkan peran pemerintah desa deteksi stunting
Selasa, 26 Maret 2024 9:13 Wib