Damkar Kotawaringin Timur kekurangan pegawai

id Damkar Kotim kekurangan pegawai,DPRD Kotim,Sutik

Damkar Kotawaringin Timur kekurangan pegawai

Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Kalteng, Sutik. (Ist)

Kami ingin Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi membuat kebijakan secara khusus dengan mempekerjakan kembali pegawai kontrak yang telah diberhentikan. Ini bisa dikatakan kondisi darurat karena kebakaran hutan dan lahan perlu penanganan serius dan c
Sampit (Antaranews Kalteng) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah kekurangan pegawai.

Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Sutik di Sampit, Jumat mengatakan, akibat kekurangan pegawai tersebut Dinas Damkar dan Penyelamatan tidak dapat maksimal melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

"Pegawai Dinas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur sering kewalahan dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan, terutama dalam beberapa bulan terakhir kebakaran hutan dan lahan cenderung meningkat," tambahnya.

Sutik berharap pemerintah daerah meninjau kembali atas pemberhentian pegawai kontrak yang bertugas di Dinas Damkar dan Penyelamatan.

"Kami ingin Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi membuat kebijakan secara khusus dengan mempekerjakan kembali pegawai kontrak yang telah diberhentikan. Ini bisa dikatakan kondisi darurat karena kebakaran hutan dan lahan perlu penanganan serius dan cepat," jelasnya.

Sutik mengatakan, dengan adanya tambahan pegawai diharapkan Dinas Damkar dan Penyelamatan dalam melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan bisa lebih maksimal.

Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan dalan dua pekan terakhir cenderung mengalami peningkatan. titik panas terbanyak terjadi di wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, seperti Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Kecamatan Teluk Sampit.

Kebalaran hutan dan lahan juga terjadi di beberapa wilayah pinggiran kota Sampit.

Akibat peningkatan kebakaran hutan dan lahan tersebut sejak Kamis (27/9) kabut asap tebal mulai menyelimuti wilayah Sampit.

Saputan kabut asap tebal dengan jarak pandang berkisar antara 250 meter hingga 500 meter tersebut telah mengganggu aktivitas warga.