Ini alasan Mane inginkan nomor punggung 10 di Liverpool

id Ini alasan Mane inginkan nomor punggung 10 di Liverpool,Sadio Mane

Ini alasan Mane inginkan nomor punggung 10 di Liverpool

Sadio Mane. (Sadio Mane/@sadiomaneofficiel)

Jakarta, (Antaranews Kalteng) - Penyerang Liverpool Sadio Mane mengungkapkan bahwa dirinya tidak ragu-ragu untuk mengenakan nomor punggung 10 ketika pemilik sebelumnya, Philippe Coutinho, hengkang.

Pemain internasional Brazil itu pada Januari pindah ke Barcelona, yang membuat nomor punggung tersebut lowong pada awal musim 2018/2019.

Setelah mengenakan nomor punggung yang sama di RB Salzburg, Southampton, dan timnas Senegal, itu merupakan perpindahan yang alami bagi Mane.

"Saya sangat gembira bisa mendapatkannya karena saya selalu mengenakan nomor punggung 10 ke mana pun saya pergi," paparnya, seperti dikutip Liverpool Echo.

"Ketika saya pertama kali datang ke Liverpool, Philippe (Coutinho) telah mengenakannya, maka saya senang dengan nomor punggung 19 saya."

"Namun ketika ia pergi: (nomor) itu kosong, saya ingin mengambil nomor punggung 10 karena itu selalu merupakan nomor favorit saya."

"Ke manapun saya pergi, saya mengenakan nomor 10 dan sekarang saya mengenakannya untuk Liverpool."

Selain mewarisi nomor punggung Coutinho, Mane juga mendapat tanggung jawab untuk mengisi celah yang ditinggalkan sang pengatur serangan.

Setelah membantu Liverpool mencapai final Liga Champions musim lalu, sejauh ini ia telah membukukan empat gol untuk The Reds.

Mereka akan segera mendapat ujian sebenarnya untuk melihat seberapa tangguh mereka berjuang meraih gelar, pasukan Juergen Klopp akan berhadapan dengan Chelsea yang juga memiliki catatan tidak terkalahkan di bawah manajer baru Maurizio Sarri pada Minggu.

Namun Mane mengatakan catatan enam kemenangan beruntun Liverpool membuat mereka pergi ke London Barat tanpa merasa tertekan.

"Sejujurnya saat ini kami tidak memiliki tekanan," kata Mane. "Saya dapat berkata bahwa kami memiliki tim yang bagus, klub yang besar, dan kami memiliki banyak poin. Jadi mengapa menciptakan tekanan?"

"Musim ini kami ingin meyakini bahwa tidak ada yang mustahil. Tim seperti Liverpool dapat melakukannya, namun itu tidak akan mudah. Kami harus percaya kepada diri sendiri sebagai tim."