Kabut asap Palangka Raya kiriman dari Kapuas

id kalimantan tengah,kabut asap,palangka raya diselimuti kabut asap,palangka raya dilanda kabut asap,kepala bpbd kalteng,Darliansjah

Kabut asap Palangka Raya kiriman dari Kapuas

Pergerakan asap dari Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ke Palangka Raya yang dipantu melalui satelit. (Foto BPBD Kalteng)

Karhutla di dua kabupaten itu relatif banyak, dan sampai sekarang belum berhasil dipadamkan
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Tengah Darliansjah menyebut, pekatnya kabut asap di Kota Palangka Raya merupakan kirimin dari Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.

Pergerakan angin sempat dari arah selatan Kalteng sehingga mengakibatkan asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di dua kabupaten itu mengarah ke kota, kata Darliansjah saat dihubungi di Palangka Raya, Senin.

"Karhutla di dua kabupaten itu relatif banyak, dan sampai sekarang belum berhasil dipadamkan. Kalau beberapa titik di Kota Palangka Raya yang masih terus dipadamkan, yakni di sekitar Universitas Palangka Raya dan Kalampangan," tambah dia.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Provinsi Kalteng, titik panas atau hotspot per 30 September hingga 1 Oktober 2018 pukul 07.00 WIB sebanyak 105 titik. Titik panas itu tersebar di sembilan dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalteng.

Titik panas terbanyak di Kabupaten Pulang Pisau yakni 69 titik, disusul Kotawaringin Timur 12 titik, Katingan tujuh titik, Barito Selatan empat titik, Sukamara empat titik, Seruyan tiga titik, Kapuas tiga titik, Barito Timur dua titik, dan Lamandau satu titik.

"Sementara data terjadinya kebakaran per 30 September 2018 yang dilaporkan ke Satgas Karhutla Provinsi Kalteng sebanyak 14 kejadian, dengan luas lahan terbakar berkisar 26,99 hektar," ucap Darliansjah.

Adapun terjadinya kebakaran di 14 tersebut tersebar di Kabupaten Katingan tujuh titik, Palangka Raya tiga titik, Murung Raya dua titik, Barito Timur satu titik, dan Lamandau satu titik.

Kepala Pelaksana BPBD Kalteng itu mengatakan, upaya yang telah dilakukan menangani karhutla tersebut yakni water bombing sebanyak 7.535 dengan total air mencapai 32.616.000 liter.

Sedangkan upaya satgas Darat Gabung yakni, BPB-PK Provinsi Kalteng dan Dinas Perkebunan melakukan pemantauan kejadian kebakaran, Kodim dan BPBD se-Kalteng berpatroli dan sosialisasi.

"Manggala Agni, TNI, Polri, dan Tokoh masyarakat melakukan patroli terpadu di 45 desa rawan karhutla di Kalteng," demikian Darliansjah.