Gunung Mas perlu pengasapan cegah wabah demam berdarah

id Gunung Mas perlu pengasapan cegah wabah demam berdarah,DBD,Demam berdarah dengue,Fogging

Gunung Mas perlu pengasapan cegah wabah demam berdarah

Ilustrasi

Kuala Kurun (Antaranews Kalteng) -- Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah, diminta melakukan pengasapan (fogging) untuk mencegah wabah demam berdarah dengue (DBD) karena saat ini penyakit mematikan itu mulai bermunculan.

"Dengan munculnya penyakit DBD tersebut, kami meminta kepada Dinas Kesehatan untuk segera melakukan fogging," ucap juru bicara Fraksi Golongan Karya (Golkar) Rayaniatie Djangkan di Kuala Kurun, Rabu.

Dalam pelaksanaan fogging tersebut, kata dia, harus dikoordinasikan dengan RSUD Kuala Kurun terkait data jumlah masyarakat penderita DBD, dan juga daerah-daerah yang perlu untuk dilakukan fogging.

"Kalau terkendala anggaran, nantinya bisa diusulkan untuk tahun 2019, baik itu sumber daya manusia (SDM) dan peralatan. Pasalnya, penyakit DBD ini merupakan siklus tetap dan pasti terjadi setiap tahun," ujarnya.

Selain DBD, lanjut dia, pihaknya juga meminta Dinas Kesehatan mengambil langkah antisipasi penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), akibat kabut asap.

"Salah satu langkah antisipasinya dengan selalu berkoordinasi dan meminta bantuan masker ke provinsi dan pusat untuk diberikan kepada masyarakat, khususnya pelajar," tegasnya.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas Maria Efianti mengatakan, pada tahun 2017 lalu, pihaknya telah melakukan pengadaan 17 unit mesin fogging, serta penyediaan bahan fogging (synof) dan bubuk abate. Saat ini, mesin fogging itu sudah didistribusikan ke 17 puskesmas, dan sebagian sudah dioperasikan.

"Kalau untuk koordinasi dengan RSUD Kuala Kurun, itu sudah sering dilakukan sebagai upaya pemberantasan penyakit DBD. Namun tentunya diperlukan kerja sama lintas sektor untuk mengajak masyarakat berperilaku hidup bersih sehat dan menjaga kesehatan lingkungan," tuturnya.

Terkait antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya kabut asap di daerah ini, kata dia, pihaknya sudah menyediakan 18.600 lembar masker. Apabila terjadi kekurangan, maka akan tetap berkoordinasi dengan SOPD terkait, termasuk Dinkes Provinsi Kalteng.

"Untuk antisipasi tidak hanya terbatas pada pemberian masker saja, akan tetapi bisa juga melalui upaya promotif, preventif, dan kuratif," demikian Maria Efianti.