Pemkab Lamandau berupaya buka akses ke desa terisolir

id lamandau,bupati lamandau,desa terisolir di lamandau,hendra lesmana,gubernur kalteng,sugianto sabran

Pemkab Lamandau berupaya buka akses ke desa terisolir

Bupati Lamandau Hendra Lesmana saat menghadiri perayaan pawai Nasi Adab sebagai rangkaian kegiatan HUT Kobar ke 59, Kamis (4/10/18). (Foto Antara Kalteng/Koko Sulistyo)

Apabila nanti izin pinjam pakai sudah diterbitkan, maka pemkab akan segera membuka akses bagi sejumlah desa yang masih sulit di jangkau
Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Lamandau masih terus berupaya membuka dan meningkatkan akses jalan ke desa yang masih terisolasi, karena dinilai berdampak positif bagi laju perekonomian masyarakat.

Terobosan meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan dengan memfungsikan jalan penghubung antar desa dan kecamatan rencananya akan dilakukan dengan pola konsorsium atau melibatkan pihak perusahaan besar swasta (PBS), kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana, di Nanga Bulik, Kamis (4/10/18).

"Tapi memang upaya tersebut masih terganjal menunggu terbitnya izin pakai kawasan hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia," ucapnya. 

Menurut orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Bahaum Bakuba itu, izin pinjam pakai kawasan hutan itu sangat diperlukan lantaran pembangunan ruas jalan nantinya akan melewati kawasan hutan lindung dan kawasan hutan produksi terbatas.

"Apabila nanti izin pinjam pakai sudah diterbitkan, maka pemkab akan segera membuka akses bagi sejumlah desa yang masih sulit di jangkau. Seperti daerah Jamuat yang sementara ini baru bisa ditempuh melalui jalur sungai," kata Hendra.

Sementara itu, Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran saat di konfirmasi menyatakan bahwa Provinsi saat ini memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan, seperti jalan provinsi, jalan lintas antar Kabupaten dan jalan nasional.

Kemudian dari sejumlah prioritas tersebut akan dibagi lagi dengan mempertimbangkan jalur strategis secara ekonomi serta jalan biasa yang tidak strategis. Namun, walau tidak strategis secara ekonomis, tetap dilaksanakan pembangunannya.

"Dalam hal ini kita minta seluruh bupati menyelesaikan jalan yang berada di kecamatan dan desa harus sudah beraspal, kalau terbentur anggaran maka kualitas jalan cukup diagregat dan dimantapkan," kata Gubernur usai menghadiri pawai Nasi Adab HUT Kobar ke 59, Kamis (4/10/18).

Kemudian, kata dia, pada tahun 2021 pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menargetkan wilayah di Kalteng tidak ada lagi jembatan yang terbuat dari kayu dan semua terbuat dari beton.

"Kami dorong seluruh bupati tidak kabupaten tertentu saja, sehingga koordinasi dan komunikasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten harus terjalin dengan baik," demikian Sugianto.