Lima saksi kasus pembunuhan diperiksa Polres Kotim

id polres kotim,saksi,kasus pembunuhan,mayat,sungai mentaya,Lima saksi kasus pembunuhan diperiksa Polres Kotim

Lima saksi kasus pembunuhan diperiksa Polres Kotim

Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memeriksa lima saksi kasus dugaan pembunuhan M Zaidi alias Unyir (27) yang ditemukan warga mengapung di Sungai Mentaya, Kota Sampit, Rabu (3/10).

Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel, di Sampit, Jumat, mengatakan sampai saat ini sudah ada lima saksi yang sudah dimintai keterangan.

"Kelima orang saksi tersebut teman, warga sekitar, dan bos korban," ujarnya lagi.

Tubuh korban ditemukan warga mengapung di aliran Sungai Mentaya dalam keadaan tanpa busana, sehingga membuat heboh warga Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Rommel mengatakan, penyebab kematian korban masih belum diketahui dengan pasti, dan polisi sedang melakukan penyelidikan.

"Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Kami masih menyelidiki perkara ini. Doakan saja semoga cepat terungkap," katanya pula.?

Rommel juga berjanji jika telah terungkap nanti akan disampaikan ke publik agar masyarakat bisa mengetahuinya.

Berdasarkan keterangan petugas kamar mayat Rumah Sakit Dr Murjani Sampit, Kastro, mayat korban saat ini dibawa ke Palangka Raya untuk dilakukan autopsi.

"Di Rumah Sakit Dr Murjani Sampit hanya dilakukan visum luar saja. Selain itu, dokter forensik juga hanya ada di Rumah Sakit Dr Doris Sylvanus Palangka Raya," katanya pula.

Beberapa warga menduga korban yang kesehariannya bekerja sebagai sopir Travel Surakarta tujuan Sampit-Banjarmasin itu sengaja dibunuh.

Sebelum ditemukan tewas mengapung di aliran Sungai Mentaya, korban sempat makan malam bersama seorang wanita yang diduga kuat adalah pacarnya.

Informasi yang berkembang, pacar korban tersebut diduga telah bersuami, namun di hadapan korban wanita tersebut mengaku masih sendiri.

Akibat berpacaran dengan wanita bersuami tersebut, korban diduga dikeroyok oleh beberapa orang dan mayatnya ditelanjangi kemudian dibuang ke sungai.