Kemenhub uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional

id Kotawaringin Barat,Keselamatan Penumpang,Kapal Tradisional,Pangkalan Bun

Kemenhub uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional

Ilustrasi kapal tradisional (pixabay.com)

Kotawaringin Barat (Antaranews Kalteng) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melakukan uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional dan penanaman pohon mangrove di sepanjang pesisir Pantai Kubu, Kumai, Kotawaringin Barat, Minggu.

Kegiatan itu sebagai bagian dari rangkaian penyelenggaraan acara Kampanye Keselamatan Pelayaran 2018.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai, Captain Wahyu Prihanto menyebutkan bahwa uji petik dilakukan terhadap dua kapal tradisional yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan wisatawan ke Tanjung Puting yaitu KM Kalimantan Explorer dan KM Sekonyer yang bersandar di Pelabuhan Kumai.

"Ada sekitar 500 kapal penumpang kapal tradisional di wilayah Kumai ini, dan hari ini secara acak dilakukan uji petik kelaiklautan kapal terhadap kapal penumpang tradisional, kali ini ke KM Kalimantan Explorer dan KM Sekonyer," ujarnya.

Wahyu menambahkan bahwa uji petik dilakukan oleh Marine Inspector (MI) Kantor Pusat Ditjen Hubla dalam hal ini Direktorat Perkapalan dan Kepelautan serta MI dari KSOP Kumai.

"Hal ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam hal ini Ditjen Perhubungan Laut dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan juga menjadi bagian dari Kampanye Keselamatan Pelayaran," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Keselamatan Kapal Penumpang dan Kapal Penangkap Ikan, Captain Ari Wibowo yang bertindak sebagai MI dan memimpin uji petik kedua kapal tersebut menyampaikan temuan di KM Kalimantan Explorer adalah belum memiliki alat komunikasi radio sebagai salah satu syarat keselamatan pelayaran.

"Terhadap KM Kalimantan Explorer ini kami merekomendasikan agar kapal tersebut melengkapi dengan alat komunikasi radio sebelum berlayar. Hal-hal lainnya sudah memenuhi standar keselamatan pelayaran," katanya.

Sedangkan hasil uji petik terhadap KM Sekonyer tidak ada temuan, seluruhnya telah memenuhi aspek keselamatan.

"Hanya ada temuan minor yaitu life jacket tidak ada nama kapal. Tapi temuan itu tidak terlalu mempengaruhi keselamatan pelayaran sehingga kapal dapat tetap berlayar," ujar Ari.

Penanaman Mangrove

Selain melakukan uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional, Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan juga menyelenggarakan aksi penanaman pohon mangrove di pesisir Pantai Kubu sebagai rangkaian Keselamatan Pelayaran tahun 2018.

Kepala Bagian Organisasi dan Humas Gus Rional menyatakan bahwa kegiatan penanaman tersebut merupakan bentuk dukungan Kementerian Perhubungan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam upaya melestarikan lingkungan di area pantai.

"Di samping itu juga sebagai upaya kita meningkatkan keselamatan pelayaran dan menjaga lingkungan maritim," katanya.

Gus mengatakan penanaman mangrove di Pesisir Pantai Kubu Kumai dilakukan bersama masyarakat dan stakeholder seperti unsur TNI, Polri dan pemerintah desa setempat.

Dia berharap penanaman mangrove dapat menjaga dan melestarikan lingkungan maritim masyarakat yang tinggal di pesisir Kumai.

"Dengan lingkungan maritim yang terawat dan terjaga, maka ekonomi masyarakat nelayan di daerah ini semakin meningkat," katanya.

Menurut Gus, mangrove sebanyak 590 batang pohon tersebut ditanam di tiga titik di sepanjang pesisir Pantai Kubu Kumai memiliki makna sebagai simbol dari usia Kotawaringin Barat yang telah menginjak 59 tahun.

"Pada kesempatan ini, kami juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk Kotawaringin Barat yang ke-59. Semoga jaya selalu," ujarnya.

Selanjutnya, ia mengapresiasi upaya KSOP Kelas IV Kumai dan masyarakat di Pesisir Kumai yang memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan maritimnya.

"Kami juga memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan di Kabupaten Kota Waringin barat, termasuk TNI dan Polri yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini," katanya.

Kampanye Keselamatan Pelayaran merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub.

Pada tahun 2018, Kampanye Keselamatan Pelayaran tahun 2018 akan dilaksanakan Senin (8/10) di Pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah. Sebelumnya pada tahun 2017 Kampanye Keselamatan Pelayaran diadakan di Pelabuhan Muara Angke Jakarta.

Adapun acara Kampanye Keselamatan Pelayaran tahun 2018 pada Senin (8/10) direncanakan akan dibuka oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut dan dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Tengah, perwakilan perangkat Daerah.

Juga dihadiri UPT di lingkungan Ditjen Hubla dan stakeholder setempat dengan agenda acara penyerahan sertifikat ukur kapal dan pas besar serta pembagian jaket keselamatan untuk para nakhoda kapal penumpang tradisional (klotok) di Pelabuhan Kumai Kalimantan Tengah.

Baca juga: Pengelola Feri di Sampit Diminta Tambah Pengamanan Kapal