Jakarta (Antaranews Kalteng) - Amazon bulan lalu membenarkan ada karyawan mereka yang disuap sejumlah penjual di marketplace tersebut, untuk menghapus ulasan negatif atau mendapatkan data pengguna, salah satunya email.
Kabar tersebut pertama kali mencuat di laporan The Wall Street Journal. Kabar tersebut, The Verge melansir Financial Times, menyebutkan Amazon setidaknya memecat seorang pegawai mereka karena kasus ini.
Pegawai tersebut dikabarkan menjual alamat email konsumen ke seorang penjual. Amazon membenarkan kabar pemecatan ini, menyatakan “individu yang bertanggung jawab atas kasus ini sudah diberhentikan dari posisinya, dan kami mendukung tuntutan dari pengadilan”.
Amazon sudah memberi tahu konsumen yang terdampak peristiwa ini dan mengaku tidak ada informasi lainnya yang bocor ke pihak ketiga.
The Verge mendapatkan email pemberitahuan tersebut dari seorang konsumen, dalam surat itu Amazon memberi tahu pegawai yang bermasalah sudah dikeluarkan dan penjual sudah dilarang dari marketplace Amazon.
Menurut laporan WSJ, pihak ketiga menggunakan jasa perantara untuk mengontak para pegawai Amazon. Mereka menawarkan sejumlah uang pada pegawai Amazon untuk mendapatkan informasi internal agar dapat bersaing.
Mengetahui kejadian tersebut, Amazon menyelidiki dan memberlakukan “sistem untuk melarang dan mengaudit apa yang dapat diakses karyawan”.
Berita Terkait
Tiga orang pegawai pengendali pungli Rutan KPK dijatuhi sanksi berat
Rabu, 27 Maret 2024 18:37 Wib
15 pegawai KPK terlibat pungli di Rutan diberhentikan sementara
Sabtu, 16 Maret 2024 9:23 Wib
718 PPPK Katingan terima SK pengangkatan pegawai
Kamis, 14 Maret 2024 13:36 Wib
Dua pegawai KPK diperiksa soal pungli di Rutan KPK
Rabu, 6 Maret 2024 20:09 Wib
Waket DPRD Gumas minta PPPK berdampak pada peningkatan kinerja
Rabu, 6 Maret 2024 13:19 Wib
Pj Bupati Sukamara minta PPPK kreatif dan mampu berinovasi
Rabu, 6 Maret 2024 9:36 Wib
Lapas Sampit berikan penghargaan bagi pegawai terbaik
Selasa, 27 Februari 2024 20:10 Wib
Mantan pegawai Twitter kembangkan platform perangkum berita berbasis AI
Selasa, 27 Februari 2024 19:39 Wib