Jakarta (Antaranews Kalteng) - Ilmuwan dan ahli penyakit infeksi asal Amerika Serikat, Dr. Michael Osterholm mengatakan sejumlah orang tua yang enggan anaknya diberikan vaksin dengan alasan ketidakhalalan, seharusnya memahami fungsi pemberian vaksin terhadap kesehatan anaknya.
Menurut Osterholm dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Rabu, ada sejumlah vaksin yang memiliki kandungan kimia yang berasal dari hewan nonhalal seperti babi. Meski demikian, seharusnya hal tersebut tidak menyebabkan masyarakat menolak pemberian vaksin tersebut.
Osterholm mengatakan, seharusnya masyarakat memahami pentingnya vaksin yakni untuk mencegah terjadinya penyakit di kemudian hari.
"Setiap orang tua harus mengerti konsekuensi dari tidak memvaksin anak mereka. Jika orang tua mengerti itu, apapun agamanya, menjaga keselamatan anak adalah hal yang penting," kata Dr. Michael Osterholm.
Pihaknya pun meminta wartawan agar menyebarkan informasi yang benar soal vaksinasi.
Alih-alih menyebarkan informasi dampak tidak diberikannya vaksin terhadap kesehatan, wartawan kerap memberitakan tentang penerima vaksin yang tubuhnya mengalami respon tertentu sebagai efek dari pemberian vaksin padahal pasien yang mengalami hal tersebut persentasenya sangat kecil.
"Yang sering terjadi, kita fokus pada informasi tentang risiko (pemberian vaksin) dan membuat keluarga enggan melakukan vaksinasi. Misalnya satu vaksin memiliki kemungkinan satu (orang) dari 100 ribu (orang) menyebabkan reaksi dan anda tulis tentang itu akan membuat orang takut (divaksin)," katanya.
Tapi jika ditulis sisi yang lain, contoh jika 100 ribu orang tidak divaksin, maka 22 orang akan mati karena penyakit, lima ribu orang sakit parah, maka akan membuat masyarakat mau untuk divaksin, katanya.
Dalam konferensi persnya, Osterholm mengatakan bahwa dunia saat ini tengah menghadapi masalah kesehatan yang sering dianggap remeh namun kenyataannya berbahaya yakni influenza pandemi, yakni epidemi yang terjadi di seluruh dunia.
Menurutnya, masyarakat sebaiknya mendapatkan vaksin influenza sekali setiap tahun sebagai pencegahan terhadap virus influenza. "Saat ini kita harus mendapat suntikan (vaksin) flu setiap tahun," kata Dr. Osterholm.
Vaksinasi tersebut dilakukan untuk mencegah tubuh terserang virus influenza. Dengan memvaksin masyarakat secara luas, pihaknya berharap hal itu bisa menghentikan penyerangan flu musiman.
Berita Terkait
BKSDA Sampit pantau orang utan menyasar ke kawasan bandara
Jumat, 19 April 2024 5:42 Wib
KPU Kotim tetapkan minimal dukungan calon perseorangan Pilkada 25.807 orang
Jumat, 19 April 2024 5:37 Wib
600 rumah dan 14 ribu orang di Rusia dievakuasi akibat banjir
Kamis, 18 April 2024 15:01 Wib
Kylie Minogue masuk daftar 100 orang paling berpengaruh
Kamis, 18 April 2024 9:14 Wib
Dua orang pengendali pungli Rutan KPK sampaikan permintaan maaf terbuka
Selasa, 16 April 2024 17:57 Wib
Konflik Sudan tewaskan lebih dari 13.000 orang
Senin, 15 April 2024 18:28 Wib
29 orang tewas akibat hujan dan badai petir di pakistan
Senin, 15 April 2024 15:19 Wib
13.000 orang lebih tewas akibat konflik Sudan
Senin, 15 April 2024 15:17 Wib