Buaya muncul di permukiman, diduga memangsa ternak warga

id Buaya muncul di permukiman, diduga memangsa ternak warga,Buaya,Seruyan,Kuala pembuang

Buaya muncul di permukiman, diduga memangsa ternak warga

Seekor buaya diduga jenis muara yang berhasil ditangkap warga di Desa Kartika Bakti, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Jumat (19/10/2018). (Istimewa)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Seekor buaya yang diduga jenis muara, muncul di Desa Kartika Bakti, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah, mengagetkan masyarakat setempat.

"Jumat (19/10) sekitar pukul 18.30 WIB, seorang warga memberitahukan adanya buaya muncul di jalan perdesaan. Kami pun beramai-ramai langsung mendatanginya," kata Taufik warga setempat di Kuala Pembuang, Sabtu.

Buaya dengan panjang sekitar dua meter sempat terdiam di jalan, setelah beberapa waktu berselang satwa liar itu turun ke anak sungai yang berada di sekitar lokasi tersebut.

Akhirnya warga memutuskan menangkap buaya dengan peralatan seadanya, menggunakan tali tambang yang dibuat melingkar untuk mengikat buaya.

Taufik menjelaskan, buaya berhasil diikat dan langsung ditarik ke daratan oleh empat warga lainnya. Mata buaya tersebut ditutup menggunakan baju yang digunakan oleh seorang warga agar buaya tidak mengamuk.

"Penangkapan buaya berhasil kami lakukan dengan mudah tanpa perlawanan. Namun setelah terikat, buaya mengganas dan setelah matanya ditutup dengan baju barulah kemudian tenang kembali," ungkapnya.

Kepala Desa Kartika Bakti Usni mengatakan, setelah buaya berhasil ditangkap, pihaknya menghubungi petugas polisi kehutanan yang ada di Kuala Pembuang. Setelah beberapa jam kemudian, petugas datang dan langsung membawa buaya tersebut.

"Menurut informasi yang kami terima, buaya dibawa ke lokasi penangkaran yang berada di sekitar area Palangka Raya, karena hewan tersebut termasuk dalam kategori yang dilindungi," ujarnya menjelaskan.

Kejadian ini baru pertama kali terjadi di Desa Kartika Bakti sehingga cukup mengagetkan warga yang bermukim di wilayah tersebut.

Dalam beberapa waktu terakhir ada laporan dari warga yang kehilangan anak sapi yang baru berusia dua bulan lebih dan sejumlah itik yang mereka ternak. Kendati tidak ada bukti, diduga ternak ini hilang karena dimangsa buaya tersebut.

Pemerintah desa pun berharap agar instansi terkait dapat menindaklanjuti kejadian ini, yaitu melalui sosialisasi kepada warga untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang penanganan hewan yang dilindungi.

"Sehingga apabila kejadian serupa kembali terjadi, warga desa kami dapat mengambil tindakan yang benar dan tidak melanggar hukum yang berlaku," pungkasnya.