Dandim Sampit ingatkan jangan bicara mayoritas dan minoritas

id Dandim Sampit ingatkan jangan bicara mayoritas dan minoritas,Dandim 1015 sampit,Sumarlin marzuki,FKUB,Forum kerukunan umat beragama,Kotim,Sampit

Dandim Sampit ingatkan jangan bicara mayoritas dan minoritas

Dandim 1015 Sampit Letkol Inf Sumarlin Marzuki saat paparan dalam diskusi FKUB se-Kalteng di Sampit, Minggu (21/10/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Komandan Kodim 1015 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Letkol Inf Sumarlin Marzuki mengingatkan semua pihak tidak berbicara soal tendensi kelompok mayoritas dan minoritas dalam kerangka persatuan dan kesatuan.

"Tidak ada istilah mayoritas dan minoritas. Yang ada hanyalah kebersamaan. Jangan ada yang bicara soal mayoritas dan minoritas. Kita ini semua sama-sama anak bangsa. Jangan melihat berbagai perbedaan yang ada, tapi lihatlah persatuan kita," tegas Sumarlin di Sampit, Minggu.

Penegasan itu disampaikan Sumarlin saat menjadi narasumber diskusi dalam Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama Se-Kalimantan Tengah yang dilaksanakan di Sampit. Kegiatan ini dihadiri ratusan tokoh lintas agama dari seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah.

Menurut Sumarlin, Indonesia ditakdirkan dihuni penduduk dengan beragam suku, agama, ras, golongan, serta perbedaan lainnya. Perbedaan itu jangan dijadikan permasalahan, tetapi justru harus menjadi pemersatu sehingga bangsa ini semakin kuat.

Kondisi serupa juga terjadi di Kalimantan Tengah, termasuk di Kotawaringin Timur. Daerah ini dihuni penduduk dengan berbagai perbedaan latar belakang.

Isu agama diakui sangat sensitif dan rentan memicu konflik. Hasil sebuah penelitian, kata Sumarlin, konflik beragama di dunia cenderung meningkat. Indonesia termasuk negara yang rawan konflik agama.

Untuk itulah, seluruh masyarakat Kalimantan Tengah harus bersama-sama memelihara persatuan dan kerukunan. Jangan mudah terprovokasi oleh siapapun dan pihak manapun yang ingin mengganggu kerukunan umat beragama di daerah dan negara ini.

"Jenderal Sudirman berjuang juga didukung oleh semua umat beragama. NKRI tidak akan ada tanpa adanya kerukunan. Kerukunan umat beragama tidak boleh dipertanyakan lagi. Titik," tegas Sumarlin.

Sumarlin juga sempat menceritakan keberagaman dalam keluarga besarnya. Begitu pula perjalanan karier dan prestasinya di TNI yang menurutnya diraihnya karena pemerintah tidak pernah membeda-bedakan haknya dalam berkarier.

Keberadaan tokoh agama sangat berperan dan membawa pengaruh besar terhadap masyarakat. Tokoh agama adalah orang yang dimuliakan masyarakat sehingga harus bisa memberi contoh yang baik kepada masyarakat dalam menjaga kerukunan.

Toleransi antarumat beragama di Kalimantan Tengah sudah sangat baik, namun harus terus ditingkatkan. Semua pihak harus mempunyai tekad yang sama bahwa kerukunan tidak boleh diganggu oleh siapapun dan pihak manapun.

Sumarlin mengimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan kabar bohong atau hoaks, provokasi, ujaran kebencian dan informasi negatif. Masyarakat harus cerdas dan bijak dalam menerima setiap informasi yang didapat dengan memeriksa kebenarannya dan tidak mudah terpengaruh oleh provokasi.