Belum ikut tes, 129 pelamar CPNS Kotim sudah dipastikan gagal

id Belum ikut tes, 129 pelamar CPNS Kotim sudah dipastikan gagal,Seleksi CPNS,Tes CPNS,Badan Kepegawaian Daerah,BKD,Kotim,Sampit

Belum ikut tes, 129 pelamar CPNS Kotim sudah dipastikan gagal

Peserta mulai ramai memeriksa pengumuman hasil seleksi berkas CPNS Pemkab Kotim yang ditempel di depan kantor BKD Kotim, Senin (22/10/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Sebanyak 129 pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, dipastikan gagal mengikuti seleksi karena berkas pendaftaran mereka dinyatakan tidak memenuhi syarat atau TMS.

"Hari ini resmi diumumkan hasil seleksi administrasi atau berkas. Ada peserta yang datang bertanya mengapa mereka dinyatakan TMS, setelah kami jelaskan, mereka mengerti dan menyadari kekurangan itu," kata Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi pada Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur, Noor Anisah di Sampit, Senin.

Badan Kepegawaian Daerah sudah mengumumkan hasil seleksi administrasi melalui portal mereka dan ditempel di papan pengumuman di depan kantor mereka. Meski diumumkan secara online, namun banyak pelamar yang datang langsung melihat di papan pengumuman.

Berdasarkan data, tercatat ada 3.087 pelamar yang mendaftar melalui situas panitia nasional. Mereka diwajibkan menyerahkan berkas pendaftaran ke kantor Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur melalui kantor pos.

Hasil verifikasi, dari jumlah tersebut ada 2.932 yang dinyatakan memenuhi syarat atau MS. Jumlah tersebut terdiri dari 1.394 dari pelamar formasi guru, 1.537 dari pelamar tenaga kesehatan dan 1 dari honorer K2. 

Ada 129 pelamar yang dinyatakan tidak memenuhi syarat atau TMS, terdiri dari 51 pelamar guru dan 78 tenaga kesehatan. Selain itu ada 4 pelamar yang mengirim berkas namun nama mereka tidak terdaftar pada pusat data pendaftaran online.

"Yang TMS itu di antaranya tidak melampirkan STR (surat tanda registrasi), ada yang kedaluwarsa, ada yang tidak melampirkan fotokopi ijazah, dan ada pula yang indeks prestasinya tidak memenuhi syarat," kata Noor Anisah.

Tahapan selanjutnya pengambilan kartu peserta. Peserta wajib datang  sendiri sebab pengambilan kartu tidak bisa diwakilkan karena ada tanda tangan peserta. Setelah itu, seleksi kompetensi dasar dan seleksi kompetensi bidang akan dimulai.

Sementara itu, Witria Wati salah seorang pelamar mengaku senang bisa lulus seleksi administrasi. Kini dia bersiap-siap menghadapi seleksi kompetensi dasar dengan sistem computer assisted test (CAT) dan seleksi kompetensi bakat.

"Seleksi kali ini memang berbeda, khususnya tahapan pendaftarannya yang cukup panjang melalui online. Mudah-mudahan saja saya bisa lulus seleksi CPNS ini," kata perempuan yang mengaku pernah gagal saat mengikuti seleksi CPNS beberapa tahun lalu.

Tahun ini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mendapat kuota penerimaan CPNS sebanyak 602 formasi. Formasinya terdiri 325 formasi bidang pendidikan, 275 bidang kesehatan dan dua formasi pengangkatan honorer K2.
Dari jumlah tersebut, 23 formasi dipastikan tidak terisi karena tidak ada pelamar, di antaranya formasi guru, dokter gigi, dokter spesialis dan satu formasi honorer K2.

Pihaknya menyiapkan 100 unit komputer, terdiri dari 95 unit yang digunakan peserta, sedangkan 5 unit sebagai cadangan sehingga jika terjadi kendala teknis maka bisa segera diatasi agar tidak sampai mengganggu peserta tes.

Setiap hari ada lima sesi dengan setiap sesi sebanyak 95 orang peserta, termasuk hari Minggu. Kecuali hari Jumat tidak sampai lima sesi karena ada jeda shalat Jumat. Untuk seleksi kompetensi dasar diperkirakan berlangsung 11 hari, sedangkan seleksi kompetensi bakat berkisar empat sampai lima hari.

Hasil SKD akan terlihat urutan peserta berdasarkan peringkat nilai. Untuk tahapan tes SKB, dari setiap formasi hanya akan diambil sebanyak tiga orang peraih nilai tertinggi.

Panitia sudah menyiapkan genset dan UPS untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik agar ujian tidak sampai terganggu. Namun panitia juga akan menyurati PT PLN untuk meminta supaya jalur pasokan listrik di lokasi seleksi CPNS tidak dipadamkan saat seleksi CPNS berlangsung.