Harga pupuk nonsubsidi di Buntok alami kenaikan

id kabupaten barito selatan, buntok,pemkab barsel,Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Barito Selatan,Junaidi

Harga pupuk nonsubsidi di Buntok alami kenaikan

Ilustrasi (Ist)

Buntok (Antaranews Kalteng)- Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Barito Selatan Junaidi mengaku, hasil pantauan si sejumlah pasaran, harga pupuk nonsubsidi di kota Buntok mengalami kenaikan.

Harga pupuk KCL yang sebelumnya Rp5 ribu mengalami kenaikan menjadi Rp 8 ribu per kg, Pupuk NPK dari Rp5 ribu jadi Rp15 ribu per kg, kata Junaidi di Buntok, Selasa.

"Pupuk SP36 juga mengalami kenaikan dari Rp5 ribu menjadi Rp9 ribu. Hanya pupuk urea nonsubsidi bertahan Rp7 ribu per kg," beber dia.

Sementara untuk harga kebutuhan pokok lainnya di kota Buntok, sebagian ada yang mengalami kenaikan, dan sebagainya lagi turun, dan bertahan. Harga daging ayam ras mengalami kenaikan dari Rp35 ribu menjadi Rp45 ribu per kg.

Junaidi mengatakan harga daging ayam kampung di pasar sayur, dan ikan (SAIK) Buntok juga mengalami kenaikan dari Rp60 ribu menjadi Rp65 ribu per kg. Untuk harga daging sapi mengalami penurunan, dari Rp 150 ribu menjadi Rp 145 ribu per kg.

"Untuk harga kebutuhan pokok lainnya di kota Buntok relatif stabil. Seperti harga gula kemasan bertahan Rp 15 ribu, dan harga gula pasir lokal mengalami kenaikan Rp 500 yakni dari Rp 11.500 menjadi Rp 12 ribu perkilogramnya," ujar dia.

Dikatakan, harga minyak goreng kemasan bermerek Rp 15 ribu per liternya, dan untuk harga minyak goreng tanpa merek turun dari Rp 13.500 menjadi Rp 11.500 perliternya. Harga telur ayam ras hingga masih bertahan, seperti telur ayam ras Rp 1.700 per butir, telur ayam kampung dan itik Rp2.500 per butirnya, sedangkan telur puyuh mengalami kenaikan dari Rp300 menjadi Rp350 per butirnya.

"Begitu juga dengan harga beras juga masih bertahan, dan kita akan terus melakukan pemantauan harga dalam setiap minggunya, dan hasil pemantauan tersebut akan dilaporkan ke pihak Kementerian Perdagangan Republik Indonesia," demikian Junaidi.