SPBU di Seruyan sudah empat hari tidak dapat pasokan BBM

id SPBU di Seruyan sudah empat hari tidak dapat pasokan BBM,Bahan bakar minyak,Kuala pembuang,Bupati,Yulhaidir

SPBU di Seruyan sudah empat hari tidak dapat pasokan BBM

Bupati Seruyan Yulhaidir memimpin rapat pembahasan kebutuhan bahan bakar minyak di pendopo rumah jabatan bupati, Kuala Pembuang, Kamis (25/10/2018). (Foto Antara Kalteng / Muhammad Arif Hidayat)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, selama empat hari terakhir ini belum menerima pasokan bahan bakar minyak atau BBM sehingga membuat persediaan menipis.

"Pengiriman dari Sampit menuju Kuala Pembuang jarang datang, bahkan parahnya sudah empat hari ini kami tidak menerima pasokan," kata Haji Bahar pemilik SPBU di Kuala Pembuang, Kamis.

Alasannya tidak jelas, kami pun sudah mencoba menanyakannya kepada Pertamina namun cukup kesulitan. Untuk itu pihaknya berharap bantuan dari pemerintah kabupaten dan aparat agar dapat menyelesaikan permasalahan ini.

Hal ini ia sampaikan saat digelar rapat pertemuan yang membahas kebutuhan BBM di Seruyan di pendopo rumah jabatan bupati setempat. Hadir Bupati Seruyan Yulhaidir, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan perwakilan sejumlah satuan organisasi perangkat daerah.

Bahar menjelaskan, dalam satu bulan pihaknya menerima jatah BBM jenis solar maupun premium sekitar 80 ton atau 80.000 liter, sedangkan untuk pertalite, pertamax dan dexlite tidak mendapatkan jatah.

"Jumlah ini masih kurang jika melihat kebutuhan yang ada di Kuala Pembuang dan sekitarnya. Kami menilai, idealnya diperlukan sekitar 20 ton atau 200.000 liter per bulannya baik untuk jenis solar, premium dan lainnya," terangnya kepada Antara Kalteng.

Kondisi ini menjari keluhan karena berdampak pada cadangan BBM di daerah itu. Padahal, SPBU ini sudah memiliki kontrak kerja sama dengan Pertamina selama 25 tahun, namun selama ini pasokan jatah BBM tidak begitu lancar.

Bupati Seruyan Yulhaidir mengatakan, pihaknya akan memerintahkan jajarannya untuk menelusuri keterlambatan pasokan BBM ke SPBU, sehingga masalah ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat.

"Setiap harinya masyarakat memerlukan BBM untuk melakukan pekerjaannya, baik pemerintah kabupaten, pedagang, petani, nelayan maupun mereka yang bekerja di sektor lain," ujarnya.

Apabila memungkinkan, setelah diselesaikannya permasalahan ini diharapkan dapat ditingkatkannya kuota BBM bagi SPBU yang ada di Seruyan, sehingga masyarakat tidak sampai mengalami kelangkaan BBM.

Sementara itu, Wakapolres Seruyan Kompol Timur Santoso menjelaskan, masalah ini harus ditelusuri terlebih dulu sehingga dapat dipastikan apa yang menjadi penyebabnya.

"Adanya keterlambatan mungkin saja diakibatkan sejumlah faktor. Untuk itu semua pihak harus sabar dan jangan asal mengambil kesimpulan dan menuding pihak manapun," tegasnya.

Pihaknya juga akan menindaklanjuti permasalahan yang diungkapkan SPBU di Kuala Pembuang ini, sehingga dapat dicarikan jalan keluarnya sehingga kebutuhan BBM masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.