Kasus penyakit tidak menular meningkat, jadi beban negara

id germas barito utara,penyakit tidak menular,sekda barut

Kasus penyakit tidak menular meningkat, jadi beban negara

Sekda Barito Utara H Jainal Abidin menyerahkan pamplet Germas kepada perwakilan Diskominfosandi pada acara pertemuan koordinasi penguatan implementasi kebijakan lintas sektor terkait Gemas, di BappedaLitbang Muara Teweh. (Foto Kasriadi)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng)-Kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kabupaten Barito Utara,  cenderung meningkat sehingga menjadi beban pembiayaan kesehatan negara dari pemerintah.
    
"Sejak tahun 2010, PTM seperti stroke, jantung, dan kencing manis memiliki proporsi lebih besar di pelayanan kesehatan. Pergesaeran pola penyakit ini mengakibatkan beban pada pembiayaan kesehatan negara," kata Sekretaris Daerah Pemkab Barito Utara (Barut) Jainal Abidin di Muara Teweh, Kamis.

Menurut Jainal, sumber dana yang dibutuhkan untuk mengobati PTM tersebut selain membutuhkan biaya tinggi juga membutuhkan waktu yang panjang. 

Meningkatnya kasus PTM akan menambah beban pemerintah dan masyarakat karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi.

"Biaya untuk pengobatan PTM yang sangat besar dapat menyebabkan kemiskinan (pengeluaran katastropik)," katanya.

Selain itu, kata dia, kecatatan dan kematian yang disebabkan kasus oleh PTM juga menyebabkan hilangnya potensi atau modal sumber daya manusia dan menurunya produktivitas yang pada akhirnya akan mempengaruhi pembangunan sosial ekonomi.

Dia mengatakan promotif dan preventif merupakan upaya yang sangat efektif untuk mencegah meningkatkan angka kematian dan kesakitan. 

"Mengingat pencegahan penyakit akan sangat tergantung pada perilaku individu yang didukung oleh kualitas lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana serta dukungan regulasi untuk hidup sehat, diperlukan keterlibatan aktif seluruh komponen baik pemerintah pusat dan daerah, sektor non pemerintah dan masyarakat," kata dia.

Jainal menjelaskan gerakan yang sistematis dan terus menerus diperlukan untuk mendorong masyarakat yang berperilaku hidup sehat. 

Upaya promotif dan preventif ini sejalan dengan RPJMN 2015-2019 yaitu upaya reformasi kesehatan yang difokuskan pada penguatan upaya kesehatan dasar (primary health care) dan penguatan upaya promotif dan preventif.

Secara umum Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup. 

"Tujuan khususnya adalah meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat dan mengurangi beban biaya kesehatan," ujar Jainal.