Ini kritikan pedas Kotim terhadap penyelenggaraan Porprov Kalteng

id Ini kritikan pedas Kotim terhadap penyelenggaraan Porprov Kalteng,KONI,Dispora,Medali,Olahraga,Kotim,Sampit,Najmi Fuadi

Ini kritikan pedas Kotim terhadap penyelenggaraan Porprov Kalteng

Kotingen Kotim saat diberangkatkan menuju Porprov XI Kalteng di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI Kalimantan Tengah di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara belum berakhir, namun kritikan datang dari beberapa daerah, salah satunya dari kontingen Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Apapun hasil capaiannya, ini memalukan kita semua. Di KONI Kalteng sepertinya tidak ada tokoh yang berpengaruh kuat untuk melarang ini terjadi. KONI periode sebelumnya sudah bagus karena mereka tegas," kata Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kotawaringin Timur, Najmi Fuadi di Sampit, Kamis.

Najmi menilai, banyak kejadian-kejadian yang dinilai mencederai sportivitas penyelenggaraan Porprov tahun ini. Keluhan ini bukan hanya disampaikan kontingen Kotawaringin Timur, tetapi juga dirasakan kontingen daerah lainnya.

Baca juga: Ini dua kabupaten diduga gunakan pemain sewaan di Porprov Kalteng

Najmi menjelaskan, sangat kuat indikasi beberapa kabupaten lain menggunakan atlet luar daerah. Tindakan itu sangat merugikan daerah lainnya, bahkan ada daerah yang atletnya malah membela kabupaten lain.

Ada juga atlet yang sudah berlaga di Asian Games atau tingkat dunia, malah bermain lagi di Porprov. Seperti pada cabang olahraga sepatu roda, ada atlet level Asian Games yang dimainkan sehingga tentu menjadi juara. Ada pula pelari yang berprestasi internasional juga dimainkan sehingga jelas menang karena kemampuannya jelas lebih unggul.

"Ini sebenarnya menghina diri kita sendiri. Orang yang sudah berprestasi di tingkat internasional, masa bermain lagi di tingkat provinsi," kata Najmi.

Baca juga: Bupati Kotim janji berikan bonus kepada atlet berprestasi di Porprov

Pria yang juga menjabat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur menyarankan untuk Porprov berikutnya, panitia melibatkan instansi teknis seperti Kepolisian serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Jika ada indikasi penipuan data atlet, maka ditangani polisi karena sudah masuk ranah pemalsuan dokumen, sedangkan pelanggaran administrasi terkait identitas diri akan ditangani Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Najmi menegaskan, seluruh atlet yang dibawa Kotawaringin Timur pada Porprov ini merupakan asli penduduk setempat. Sempat muncul tudingan adanya atlet sewaan, namun itu sudah dijelaskan dengan baik bahwa atlet tersebut asli penduduk Kotawaringin Timur namun sedang kuliah di Malang. 

"Saya hadir saat menjelaskan masalah itu. Saya berani menjamin, Insya Allah 100 persen tidak ada atlet kami yang macam-macam," ujar Najmi.

Baca juga: Atlet Asian Games berlaga di Porprov Kalteng jadi sorotan

Sementara itu hingga Kamis malam, Kota Palangka Raya masih kokoh di peringkat pertama perolehan medali. Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini mengantongi 155 medali terdiri dari 66 emas, 53 perak dan 36 perunggu.

Kotawaringin Timur bertengger di posisi kedua dengan perolehan 131 medali, terdiri 38 emas, 33 perak dan 60 perunggu. Posisi ketiga diduduki tuan rumah Barito Utara yang memperoleh 103 medali, terdiri 31 emas, 35 perak dan 37 perunggu. Masih ada beberapa cabang olahraga dipertandingan sehingga berpeluan menambah perolehan medali.

"Apapun hasilnya, atlet akan sukses kalau pembinaan dan pelatih yang baik. Peraih medali emas, perak dan perunggu akan diberi bonus. Pelatih dan pembina juga akan dihargai sebagaimana mestinya. Insya Allah bonusnya akan lebih besar dibanding empat tahun lalu (Porprov sebelumnya)," demikian Najmi Fuadi.