Pemuda Seruyan harus memiliki kesadaran membantu pembangunan

id Pemuda Seruyan harus memiliki kesadaran membantu pembangunan,Yulhaidir,Kuala pembuang,Sumpah Pemuda

Pemuda Seruyan harus memiliki kesadaran membantu pembangunan

Ikrar Bersama Anak Bangsa dan peringatan Sumpah Pemuda ke-90 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang juga diikuti perwakilan pemuda Kabupaten Seruyan di Stadion 29 November Sampit, Minggu. (Foto Antara Kalteng / Muhammad Arif Hidayat)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, meminta pemuda di daerahnya memiliki serta meningkatkan kesadaran diri untuk terlibat dan aktif dalam membantu pembangunan.

Bupati Seruyan Yulhaidir mengatakan, pemuda merupakan generasi penerus yang akan bertanggung jawab terhadap jalannya pembangunan di daerah dan negara ini di masa mendatang, baik di perdesaan maupun perkotaan.

"Apabila pemuda kuat, maka bangsa ini akan menjadi besar. Untuk itulah kesadaran dalam bernegara harus dibangkitkan mulai sekarang. Saya menantang para pemuda di Seruyan, untuk berlomba dan berpartisipasi dalam pembangunan di sektor apapun," katanya di sela kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 di Kuala Pembuang, Senin.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2018 ini, Pemerintah Kabupaten Seruyan menggelar upacara di halaman Kantor Bupati Seruyan yang diikuti seluruh organisasi perangkat daerah. Peringatan kali ini mengambil tema 'Bangun Pemuda Satukan Bangsa'.

Yulhaidir menjelaskan, pemuda di Seruyan harus terus meningkatkan kemampuan serta kualitas sumber daya yang dimiliki. Itu akan menjadi bekal agar mampu bersaing dan tidak kalah dengan pemuda yang berasal dari daerah lain yang lebih maju dan berkembang.

Apalagi saat ini informasi apapun sangat mudah didapat melalui fasilitas internet, untuk itu kemajuan teknologi yang dimiliki harus bisa dimanfaatkan secara benar dan terarah, agar menghasilkan sesuatu yang bernilai positif baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

"Kemudahan informasi melalui internet harus mampu dimanfaatkan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang dapat menjadikan pemuda lebih kreatif dan inovatif," terangnya.

Tidak dipungkiri, kemudahan mendapatkan informasi melalui internet juga banyak memberikan dampak negatif, yaitu melalui informasi palsu atau hoax, konten pornografi hingga ujaran kebencian yang disebar oknum tidak bertanggung jawab.

Pemuda atau yang kini akrab disapa dengan sebutan generasi milenial, dituntut mampu menyaring informasi yang ia terima, sehingga tidak memiliki pemahaman yang salah tentang perannya dalam pembangunan.

"Tidak hanya membentengi diri dan menyaring informasi secara benar, pemuda dituntut mampu mencegah peredaran informasi palsu atau hoax yang sering beredar di masyarakat sehingga tidak terjadinya perpecahan dalam masyarakat," pungkasnya mengakhiri.