Jakarta (Antaranews Kalteng) - Bank Rakyat Indonesia merencanakan memiliki satelit generasi kedua BRIsat dalam dua hingga tahun mendatang untuk menunjang bisnis sekaligus sebagai mitigasi jika terjadi kendala di satelit pertama.
“Kami inginnya dalam 2-3 tahun, saat ini masih tahap awal desain,” kata Kepala Divisi Satelit dan Terestrial BRI, Meiditomo Sutyarjoko saat ditemui di acara Indonesia Digital Economy Summit 2018 di JIExpo, Kemayoran, Jumat (26/10/18).
Mereka membidik satelit High Throughput, atau satelit multifungsi, salah satu pertimbangannya karena dianggap mampu mengurangi biaya operasional.
Tidak seperti BRIsat pertama yang mengudara pada 2016 lalu, untuk generasi kedua menurut Meiditomo mereka tidak harus membeli, namun, bisa juga memakai opsi kemitraan dengan operator.
“Yang baru nani, bisa kemitraan berdua dengan operator, kami belum putuskan. Bisa juga melalui anak perusahaan karena PT Satkomindo (Mediyasa) sedang dipersiapkan untuk menjadi operator satelit dengan teknologi baru,” kata Meiditomo.
Rencana satelit generasi kedua ini dilandasi dari kebutuhan mereka untuk memperluas kapasitas sekaligus mitigasi, menurut Meiditomo dengan satu satelit cukup berisiko. BRI juga melihat ada kemungkinan bekerja sama dengan lebih dari satu operator untuk satelit generasi kedua ubu
BRIsat meluncur ke orbit pada Juni 2016 lalu , dibawa oleh roket peluncur Ariane 5 dari Bandar Antariksa di Kourou, Guyana Prancis, di Amerika Selatan. BRIsat mengorbit di atas Papua dengan titik koordinat 150,5 derajat Lintang Timur.
BRIsat berfungsi untuk menghubungkan layanan perbankan mereka ke seluruh tempat di Indonesia, kondisi geografis Indonesia menjadikan satelit sebagai opsi untuk mengatasi kendala konektivitas.
Satelit juga diyakini akan menghemat biaya operasional untuk satelit sebesar 40 persen, sebelum memiliki satelit BRI menyewa seharga Rp500 miliar per tahun.
Berita Terkait
Arus balik Lebaran mulai terjadi di Bandara Tjilik Riwut
Senin, 15 April 2024 14:59 Wib
Usai terjadi bentrok di Sorong, TNI AL dan Brimob lakukan mediasi
Senin, 15 April 2024 0:24 Wib
Puncak arus balik diprediksi terjadi 13-14 April
Sabtu, 13 April 2024 14:14 Wib
Gempa susulan kembali terjadi di Tuban berkekuatan 4 magnitudo
Selasa, 26 Maret 2024 11:26 Wib
Ini tiga jenis kebotakan yang umum terjadi di masyarakat
Rabu, 13 Maret 2024 14:27 Wib
Hujan lebat berpotensi terjadi di 32 provinsi
Selasa, 5 Maret 2024 17:47 Wib
Terjadi 39 kali gempa susulan di Banten
Senin, 26 Februari 2024 14:41 Wib
Kasus perundungan di Tangsel dikabarkan telah terjadi dua kali
Selasa, 20 Februari 2024 16:28 Wib