Jakarta (Antaranews Kalteng) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi ini menguat tipis sebesar lima poin menjadi Rp15.230 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.235 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah terapresiasi terhadap dolar AS, namun masih dalam tren mendatar," kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta.
Menurut dia, pergerakan rupiah dibayangi oleh kekhawatiran terhadap perang dagang yang masih terus berlanjut, Amerika Serikat diindikasi akan kembali mengenakan tarif impor terhadap sejumlah barang impor dari Tiongkok.
"Pergerakan rupiah diperkirakan dapat mengalami pelemahan dalam pergerakan intraday-nya. Apalagi sentimen dari dalam negeri bagi rupiah relatif minim," katanya.
Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong menambahkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun ini masih menjadi salah satu faktor yang membebani mata uang rupiah terapresiasi lebih tinggi terhadap dolar AS.
Di sisi lain, lanjut dia, pergerakan rupiah terhadap dolar AS juga masih dibayangi neraca transaksi berjalan yang masih mengalami defisit.
"Namun secara umum, sentimen dari dalam negeri relatif cukup kondusif sehingga stabilitas rupiah masih terjaga," katanya.
Berita Terkait
Seorang remaja tewas usai perang sarung
Selasa, 19 Maret 2024 16:21 Wib
Mantan komandan militer: Israel kalah perang melawan Hamas di Gaza
Minggu, 17 Maret 2024 22:11 Wib
Polisi musnahkan granat sisa Perang Dunia II di Serdang Bedagai
Selasa, 12 Maret 2024 19:58 Wib
Jika pasukan Barat ada di Ukraina, konflik Rusia-NATO tak terelakkan
Rabu, 28 Februari 2024 16:21 Wib
Kim Jong Un : Pentingnya perkuat AL untuk persiapan perang
Jumat, 2 Februari 2024 16:18 Wib
Proses peremajaan 41 unit kapal perang capai 40 persen
Selasa, 23 Januari 2024 22:44 Wib
1000 masjid di Gaza hancur akibat serangan brutal Israel
Senin, 22 Januari 2024 7:24 Wib
Bom Perang Dunia II ditemukan di Penajam Paser Utara
Kamis, 4 Januari 2024 21:53 Wib