Satu malam, dua laporan kebakaran di Sampit

id Satu malam, dua laporan kebakaran di Sampit,Dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan kotim,Rihel,Api

Satu malam, dua laporan kebakaran di Sampit

Petugas pemadam kebakaran memadamkan sisa api yang menghanguskan tempat penjualan tahu Sumedang di Jalan Jenderal Sudirman Sampit, Minggu (4/11/2018) tengah malam. (Foto Dinas Damkar)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Petugas pemadam kebakaran bekerja keras berjibaku memadamkan api lantaran ada dua laporan kebakaran di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah pada Minggu (4/11) malam.

"Ada dua laporan hanya berselang satu jam, tapi yang parah itu kebakaran di tempat penjualan tahu Sumedang di Jalan Jenderal Sudirman. Bangunan dan isinya habis semua. Rata dengan tanah," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Senin.

Mingu (4/11) sekitar pukul 22.00 WIB, petugas piket Pemadam Kebakaran menerima laporan kebakaran di Gang Syuhada Kecamatan Baamang. Dua unit mobil pemadam diluncurkan ke lokasi.

Warga melapor karena melihat muncul percikan api dari kabel listrik di atap salah satu rumah warga. Beruntung, kebakaran besar tidak sampai terjadi di kawasan padat penduduk tersebut, namun petugas tetap bersiaga hingga kondisi benar-benar aman.

"Hanya kabel PLN yang menyala di atas rumah warga, syukurnya rumahnya aman saja, tidak sampai terbakar," timpal Rihel.

Setelah kejadian itu, personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kembali bersiaga di markas operasi mereka di Kompleks Museum Kayu Sampit. Sekitar pukul 23.15 WIB, kembali masuk laporan terjadi kebakaran di Jalan Jenderal Sudirman.

Kebakaran diduga mulai terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Bangunan yang terbakar adalah tempat penjualan tahu Sumedang yang lokasinya tepat di pinggir Jalan Jenderal Sudirman Sampit.

Konstruksi bangunan yang hampir semuanya terbuat dari kayu membuat tempat usaha itu sangat cepat terbakar. Saat petugas pemadam kebakaran datang, api sudah melalap sebagian besar bangunan.

Tiga unit mobil pemadam milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan ditambah satu unit pemadam swadaya dari Kelurahan Baamang Hulu berusaha memadamkan api. Durasi pemadaman sekitar setengah jam dan pendinginan sekitar satu jam.

Saat kebakaran terjadi tempat penjualan tahu Sumedang itu dalam keadaan kosong. Karyawan tinggal di barak yang berada di bagian belakang tempat usaha itu sehingga tidak terkena kebakaran.

"Kami belum tahu apa penyebabnya, apakah akibat tabung gas meledak atau karena sebab lain. Tidak ada orang di bangunan yang terbakar itu makanya belum diketahui penyebabnya. Nanti itu ranah Kepolisian yang menyelidikinya," ujar Rihel.

Rihel mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran permukiman dan lahan. Sebelum tidur atau ketika hendak meninggalkan rumah, masyarakat diminta memeriksa dapur, peralatan yang menggunakan daya listrik serta hal lainnya yang bisa memicu munculnya api agar bisa dicegah.

Secara khusus Rihel mengingatkan masyarakat lebih hati-hati menggunakan alat penerangan seperti tampu teplok, lilin dan sejenisnya. Beberapa hari terakhir terjadi pemadaman listrik bergiliran dengan durasi cukup lama, sehingga perlu kewaspadaan agar alat penerangan yang digunakan tidak sampai menimbulkan kebakaran.