Gubernur berang keluarga diminta uang saat urus izin

id provinsi kalimantan tengah,gubernur kalteng,pungli di kalteng,sugianto sabran,sekda kalteng

Gubernur berang keluarga diminta uang saat urus izin

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat melantik Sekda Kalteng Fahrizal Fitri di Istana Isen Mulang Kota Palangka Raya, Rabu (7/11/18). (Foto Antara Kalteng/Jaya W Manurung)

Di masyarakat pun (sekarang ini) seolah Gubernur itu bobrok
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran berang ada aparatur sipil negara di lingkungan pemerintah provinsi, melakukan pungutan liar kepada keluarganya yang akan mengurus izin.

"Paman saya (Abdul Rasid) ada mengurus izin, tapi ditahan dan dimintai uang Rp40 juta. Saya ini Gubernur, keponakan (Abdul Rasid). Sudah tahu itu punya paman Gubernur, dan bisa kapan saja menghubungi saya, tapi tetap dimintai uang. Ini gila," kata Sugianto saat melantik Sekda Kalteng Fahrizal Fitri di Istana Isen Mulang, Rabu.

Selain itu, ada orang mengaku atas nama Gubernur Kalteng meminta uang sebesar 7.000 dolar Singapura kepada pengusaha yang sedang mengurus izin. Ternyata pengusaha tersebut teman mantan Kapolda Kalteng dan sekarang ini menjabat Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Fakhrizal.

Sugianto bercerita, adanya permintaan uang itu pun membuat Fakhrizal menghubungi dirinya. Fakhrizal pun menanyakan kebenaran permintaan tersebut. Mendapatkan informasi seperti itu, orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini pun merasa sangat malu.

"Fakhrizal itu sudah seperti abang saya. Sudah seperti keluarga. Bagaimana muka saya mendengar informasi itu. Di masyarakat pun (sekarang ini) seolah Gubernur itu bobrok," kata Sugianto.

Dia mengaku mengetahui dan memiliki data siapa ASN yang berupaya melakukan pungutan liar. Mulai dari Kabid hingga Kasubbdit di lingkungan Pemprov Kalteng.

"Ada perantara, ada kabid yang bermain, ada kasubbid dibawahnya yang bermain. Ada datanya. Kalau saya tidak sayang kalian (ASN Pemprov Kalteng), diproses kalian. Mau diproses. Dari pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang operasi tangkap tangan, lebih baik diproses Saber Pungli Polda Kalteng," kata Sugianto.

Gubernur Kalteng itu pun meminta kepada Sekda yang baru dilantik untuk membersihkan permasalahan pungli tersebut.

"Kepada keluarga Gubernur saja berani meminta, apalagi kepada yang lain. Sampai tak habis pikir saya," demikian Sugianto.