Ketahanan pangan Palangka Raya dinilai belum mandiri

id gubernur palangka raya,ketahanan pangan,belum maksimal,Kepala Badan Penelitian dan pengembangan (Balitbang)

Ketahanan pangan Palangka Raya dinilai belum mandiri

Kepala BPPIT Palangka Raya, Barit Rayanto (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepala Badan Penelitian dan pengembangan (Balitbang) Kota Palangka Raya, Barit Rayanto mengatakan ketahanan pangan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, masih belum mandiri.

"Dari hasil kajian akhir mengenai ketahanan pangan yang dilakukan peneliti dari akademisi, maka Kota Palangka Raya saat ini sebatas masuk kategori tahan pangan dan belum masuk kategori mandiri pangan," katanya di Palangka Raya, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan usai membuka seminar akhir kajian ketahanan pangan rumah tangga di Kota Palangka Raya yang dilaksanakan di komplek kantor wali kota setempat.

Barit mengatakan, dalam rangka menentukan status tersebut, Tim Peneliti Universitas Palangka Raya (UPR) telah melakukan sejumlah kajian dengan menggunakan metode dan indikator yang terukur.

Sasaran penelitiannya pun meliputi lima kecamatan di Kota Palangka Raya.

Di antara beberapa indikator yang digunakan dalam penelitian itu, kata Barit Rayanto, seperti kondisi pertanian, perkebunan serta sektor komoditas unggulan.

"Nah, kalau Palangka Raya saat ini hanya kuat dalam memenuhi pangan. Artinya, ketersediaan pangan mencukupi dan terjaga. Akan tetapi sumbernya bukan dari daerah sendiri melainkan dari daerah luar," katanya.

Untuk itu, dia berharap pihak terkait langsung dengan kemandirian ketahanan pangan di kota setempat mencermati hasil kajian tersebut agar dapat dijadikan landasan dalam membangun manajemen logistik pangan serta pengembangan lingkungan strategis pangan.

Ketua Tim Peneliti UPR, Jhon Wardie di lokasi yang sama mengatakan ada tiga aspek sebuah daerah di katakan memiliki ketahanan pangan.

Pertama yakni ketersediaan cadangan pangan, kemudian distribusi dan akses pangan dan terakhir penyerapan pangan yang fokus pada keanekaragaman pangan.

"Kita mengindentifikasi di lima kecamatan dan lima kelurahan di Palangka Raya mampu mencapai tahan pangan. Pemerintah daerah harus melakukan perubahan mendasar dalam mendorong sektor maupun bidang ketahanan pangan. Seperti pertanian maupun perkebunan agar mampu mencapai kemandirian pangan," katanya.