Inovasi pertanian harus mampu tingkatkan produksi padi Barito Timur

id Inovasi pertanian harus mampu tingkatkan produksi padi Barito Timur,Bartim,Dinas Pertanian,Petani,Padi,Mina padi

Inovasi pertanian harus mampu tingkatkan produksi padi Barito Timur

Wabup Habib Said Abdul Saleh (tiga dari kanan) ketika memanen padi organik pola mina padi di Desa Netampin, Kecamatan Dusun Tengah, Sabtu (10/11) pekan kemarin. (Foto Protokole Setda Bartim)

Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Wakil Bupati Barito Timur Kalimantan Tengah Habib Said Abdul Saleh Al Qadry meminta Dinas Pertanian setempat terus meningkatkan produksi padi organik maupun lainnya melalui inovasi-inovasi pertanian.

"Jangan ada panen yang gagal. Pertanian di Bartim harus terus maju dan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, terutama banyaknya inovasi teknologi yang mendukung cara menanam hingga memanen padi," kata pria akrab disapa Habib Saleh di Tamiang Layang, Senin.

Menurutnya, sektor pertanian harus mengoptinalkan teknologi pertanian. Harapannya agar teknologi dan inovasi-inovasi tersebut mampu meningkatkan produksi pertanian, khususnya padi secara signifikan.

Pemanfaatan teknologi membuat proses penanaman hingga panen padi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga tidak memerlukan waktu lama. Ditambah dengan pola mina padi, maka akan menjadikan pendapatan petani semakin bertambah.

Kepala Dinas Pertanian Bartim, Riza Rahmadi menambahkan, melihat cakupan panen pola mina padi perdana di Desa Netampin, Kecamatan Dusun Tengah seluas 3.945 hektare, hasilnya cukup memuaskan dan menunjukkan keberhasilan di sektor pertanian.

Didukung dengan peralatan yang canggih, Riza optimistis hasil produksi padi di Barito Timur akan terus meningkat setiap tahunnya. Dampaknya diharapkan membuat kesejahteraan petani semakin meningkat.

"Jarak dari tanam hingga panen padi dengan varietas impari 42 dan 43 dan ikan, lebih kurang 90 hari. Pola mina padi ini akan kita dorong untuk menjadi motivasi petani dalam mendukung peningkatan produksi padi," kata Riza.

Hasil panen padi pola mina padi tersebut sebanyak 6,826 ton per hektare dengan capaian panen bisa tiga kali setahun. Dengan hasil panen sebanyak itu diyakini akan berdampak signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan petani.

Meningkatnya penghasilan petani merupakan tujuan Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui program Dinas Pertanian dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.

Rendah biaya produksi pada lahan pola mina padi karena tidak menggunakan pupuk anorganik sama sekali, melainkan menggunakan pupuk organik berupa pupuk kandang sebagai pupuk dasar dan pestisida organik yang ramah lingkungan.

"Pertanian Barito Timur saat ini didorong menuju organik dengan harapan harga gabah dan berasnya bisa lebih mahal," kata Riza.

Dalam pengembangan pola mina padi, Riza bertekad mendorong semua pihak untuk melakukan mina padi pada sawah irigasi teknis agar pendapatan petani meningkat.