BPBD Lamandau pastikan ketinggian sungai Lamandau masih aman

id kabupaten lamandau,bpbd lamandau,kepala bpbd lamandau,Triyan Kuderon, debit air sungai lamandau

BPBD Lamandau pastikan ketinggian sungai Lamandau masih aman

Berdasarkan pantauan di stasiun Dermaga Batu Bisa Nanga Bulik, ketinggian air sungai Lamandau mengalami penurunan hingga berada di posisi ketinggian 490 centimeter dari batas aman 500 meter. (Foto BPBD Kabupaten Lamandau)

Sejatinya ada sekitar 31 desa dari 85 desa di 8 kecamatan yang masuk daerah rawan banjir,
Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) -  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau Triyan Kuderon mengakui, ketinggian permukaan air Sungai Lamandau sekarang ini mencapai 4,9 meter, pasca turunnya hujan beberapa hari terakhir.

"Setelah dipantau dari di stasiun Dermaga Batu Bisa Nanga Bulik, ternyata ketinggiannya masih tergolong aman dan masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir," kata Triyan di Nanga Bulik, Jumat.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Lamandau pada bulan November 2018 sudah masuk musim penghujan. Walau begitu curah hujan sampai bulan Pebruari 2019 masih terbilang normal.

Dia mengatakan apabila terjadi hujan deras dengan durasi yang cukup panjang lebih dari 4 jam, ada dua desa yang berpotensi terdampak banjir (limpasan) yakni Desa Bukit Raya/eks H2 Menthobi Raya dan Desa Bukit Jaya, Kecamatan Bulik Timur.

"Sejatinya ada sekitar 31 desa dari 85 desa di 8 kecamatan yang masuk daerah rawan banjir, diantaranya adalah Desa Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Desa Kujan, Desa Sungai Mentawa, Nanga Palikodan, Pedongatan, Sepondam serta Desa Nanga Belantikan," beber Triyan.

Menurut dia, terjadinya banjir tersebut diakibatkan selain luapan sungai Lamandau juga lantaran kurang lancarnya drainase dan kurangnya daerah resapan. Namun kondisi banjir tidak akan lama bila ketinggian Sungai Lamandau, seperti saat ini.

Kepala BPBD Lamandau itu mengatakan beberapa waktu yang lalu Bupati melalui camat sudah membuat imbauan, agar warga kembali mengaktifkan gotong royong untuk membersihkan lingkungan serta drainase.

"Bupati Lamandau beserta seluruh SOPD dan masyarakat juga sudah mulai menghidupkan kembali budaya gotong royong, pekan lalu bersama warga bahu membahu membersihkan drainase yang tersumbat, bahkan bupati juga menggalakan gerakan penanaman pohon secara mandiri," demikian Triyan.