Dishub Seruyan memerlukan waktu tertibkan angkutan sungai

id Dishub Seruyan memerlukan waktu tertibkan angkutan sungai,Kuala pembuang,Angkutan penumpang,Longboat

Dishub Seruyan memerlukan waktu tertibkan angkutan sungai

Perahu milik warga sedang mengangkut penumpang sungai, Kuala Pembuang, Sabtu (17/11/2018). (Foto Antara Kalteng / Muhammad Arif Hidayat)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Dinas Perhubungan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, mengakui memerlukan waktu agar angkutan sungai dan danau di daerahnya tertib dan beroperasi sesuai aturan.

"Moda transportasi air yang beroperasi saat ini belum terkoordinir dengan baik, mulai dari perizinan serta persyaratan berupa kelengkapan alat keselamatan angkutan," kata Kepala Dinas Perhubungan Seruyan Tuhas Bandrang di Kuala Pembuang, Sabtu.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan prasarana transportasi air berupa pelabuhan dan dermaga desa dari hilir ke hulu yang kondisinya sudah baik, yaitu mencapai antara 70-80 persen dari kebutuhan menyeluruh.

Tuhas menjelaskan, pihaknya sudah sering mensosialisasikan masalah aturan dan persyaratan yang harus dilengkapi oleh angkutan air, namun hingga saat ini belum berdampak signifikan terhadap kepatuhan pelaku usaha.

Sulitnya pelaku usaha melengkapi perizinan dan persyaratan seperti alat keselamatan, lantaran memerlukan biaya. Sedangkan perkembangan usaha angkutan air di Seruyan kini mengalami penurunan seiring berjalannya waktu.

"Dari informasi yang kami dengar, usaha angkutan penumpang jalur air tetap berjalan, hanya saja hasilnya sangat minim, sehingga berdampak pada sulitnya pengusaha memenuhi ketentuan yang berlaku," paparnya.

Moda transportasi air untuk angkutan penumpang di Seruyan saat ini terdaftar sekitar 10 unit long boat, namun kabarnya yang masih aktif beroperasi hanya sekitar 4 unit. Hal ini disebabkan pengaruh angkutan jalur darat yang sudah meningkat serta kondisi sebagian long boat mulai rusak.

Tuhas mengungkapkan, pihaknya pernah memberikan bantuan alat kelengkapan keselamatan berupa pelampung dan jaket kepada pengusaha transportasi air. Sayangnya, peralatan keselamatan tidak dimanfaatkan dengan baik, bahkan setelah dievaluasi bantuan tersebut hilang.

Angkutan sungai di Seruyan biasanya mengambil sejumlah rute dari Kuala Pembuang menuju kawasan Telaga, Danau Sembuluh hingga ke Hanau. Persaingan dengan angkutan jalur darat kian menyulitkan, karena akses jalan penghubung antar wilayah Seruyan terus alami perbaikan.

"Pendekatan terus kami lakukan dengan pelaku usaha angkutan air, agar ditemukan solusi tepat sehingga pemenuhan aturan dapat dilaksanakan. Hanya saja, semuanya harus dilakukan secara bertahap," terangnya.

Jika jumlah penumpang kian menurun dan tidak stabil, mungkin kedepan pola angkutan air di Seruyan akan diubah hanya khusus mengangkut barang. Sementara penumpang hanya diangkut melalui jalur darat, jika semua akses jalan penghubung sudah memadai.