UMKM solusi menyikapi anjloknya harga sawit dan karet, kata Anggota DPRD Kalteng

id DPRD Kalimantan Tengah,umkm kalteng,anggota komisi b dprd kalteng,ergan tunjung,komisi b,kpk

UMKM solusi menyikapi anjloknya harga sawit dan karet, kata Anggota DPRD Kalteng

Anggota DPRD Kalteng Ergan Tunjung. (Foto Antara Kalteng/Jaya W Manurung)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Anggota Komisi B DPRD Kalimantan Tengah Ergan Tunjung mengapresiasi temu akbar 1.000 usaha mikro kecil menengah, yang telah dilaksanakan Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan serta berbagai pihak.

Pertemuan tersebut salah satu upaya mendorong sekaligus merangsang masyarakat di provinsi ini menjadi pelaku UMKM, sekaligus solusi menyikapi anjloknya harga buah sawit dan getah karet, kata Ergan di Palangka Raya, Senin.

"Apalagi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyatakan akan menambah anggaran pembinaan dan pendampingan terhadap UMKM. Saya sebagai anggota Komisi B yang salah satu tugasnya terkait UMKM, menyambut baik pertemuan maupun pernyataan Gubernur," ucapnya.

Baca juga: Lagi, KPK panggil dua saksi terkait suap DPRD Kalteng

Informasi diterima wakil rakyat dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas itu, sekarang ini harga buah kelapa sawit Rp500 per kg, mengalami penurunan sangat signifikan dari yang awalnya Rp1,400 per kg.

Ergan mengatakan, harga getah karet pun sekarang ini hanya berkisar Rp7.500 per kg, sehingga masyarakat, khususnya petani karet kurang bergairah menyadap karena hitung-hitungannya masih rugi.

Bukan hanya masyarakat yang rugi dengan anjloknya harga komoditas sawit dan karet, tapi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi Kalten. Jadi keberadaan UMKM memang sangat diperlukan sekarang ini agar pertumbuhan ekonomi dapat stabil dan tetap membaik, sekaligus membantu mensejahterakan masyarakat," beber dia.

Baca juga: Ketiadaan laporan keuangan jadi kendala UMKM mendapatkan kredit

Ketua PKPI Kalteng itu menyebut, pemerintah pusat maupun provinsi pada dasarnya sudah memberikan perhatian terhadap UMKM. Hal itu terlihat dari beberapa bantuan yang disalurkan pemerintah, diantaranya alat penggilingan pentol maupun pembuatan tahu.

Dia mengatakan untuk memfasilitasi peminjaman dana atau pengajuan kredit kepada perbankan juga sudah dilakukan Pemprov melalui Jamkrida. 

"Hanya, sekarang ini memang perlu dilakukan pengoptimalan dari pemerintah maupun pelaku UMKM itu sendiri," demikian Ergan.

Baca juga: BI komitmen temu akbar 1.000 UMKM dilaksanakan tiap tahun