Tiga agenda wisata ramaikan akhir tahun di Kotim

id Tiga agenda wisata ramaikan akhir tahun di Kotim,Pariwisata,Sampit,Dinas kebudayaan dan pariwisata,Fajrurrahman

Tiga agenda wisata ramaikan akhir tahun di Kotim

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur Fajrurrahman. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, akan menggelar tiga agenda wisata secara berurutan di akhir tahun 2018 ini.

"Tiga agenda wisata itu adalah manuyang anak, simah laut serta mampakanan sahur dan mamapas lewu. Saat ini persiapan sedang dilakukan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur, Fajrurrahman di Sampit, Selasa.

Penghujung tahun memang cukup padat agenda pariwisata. Belum lama ini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar dua agenda wisata yaitu Mandi Safar yang dilaksanakan 7 November dan Sampit Ethnic Carnival 2018 pada 17 November lalu. 

Mandi Safar dan Sampit Ethnic Carnival 2018 berlangsung lancar dan sukses. Kini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bersiap melaksanakan tiga agenda wisata lainnya yang memang menjadi kegiatan rutin tahunan.

Manuyang Anak atau mengayun anak merupakan acara tahunan yang digelar setiap bulan Maulid atau bulan Rabiul Awal dalam penanggalan tahun Hijriah. Tradisi ini bernuansa Islami dan seluruh rangkaiannya juga disertai pembacaan ayat Al Qur'an, syair maulid, ceramah agama, pemberian nama bayi serta doa bersama secara Islam.

Simah Laut merupakan tradisi nelayan Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit. Tradisi ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur nelayan atas hasil tangkapan selama ini dan berharap tahun selanjutnya akan lebih baik.

Sedangkan 'mampakanan sahur dan mamapas lewu' merupakan ritual masyarakat penganut agama Hindu Kaharingan di Kotawaringin Timur yang bertujuan untuk membersihkan kampung atau daerah dari hal-hal negatif dan bala bencana. Pemuka agama dan rombongan akan berkeliling kota sambil membaca doa dan memercikkan air untuk mengusir hal-hal negatif.

Ketiga tradisi dan ritual itu kini dikemas dengan apik untuk dijadikan agenda wisata. Tujuannya agar kegiatan-kegiatan tersebut juga mampu menarik minat wisatawan untuk datang menyaksikannya.

"Manuyang anak harus dilaksanakan bulan maulid ini, jadi paling lambat awal Desember. Simah Laut masih dikoordinasikan dengan pihak terkait di Ujung Pandaran. Sedangkan 'mampakanan sahur dan mamapas lewu' menunggu keputusan Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan Kotawaringin Timur," kata Fajrurrahman.

Pemerintah daerah terus mengembangkan sektor pariwisata daerah karena potensinya sangat besar. Pariwisata bahkan diharapkan akan menjadi sektor andalan harus untuk menopang perekonomian daerah dan masyarakat.

Infrastruktur pariwisata pun terus ditingkatkan secara besar-besaran melalui program multi years atau tahun jamak yang akan tuntas pada 2021. Sumber daya manusia masyarakat juga ditingkatkan untuk mengimbangi program pengembangan pariwisata.