Ditpolairud serukan peningkatan toleransi kehidupan beragama di Kalteng

id Ditpolairud serukan peningkatan toleransi kehidupan beragama di Kalteng,Polda Kalteng,Kotim,Sampit,Waki Direktur,Deny Haryadi

Ditpolairud serukan peningkatan toleransi kehidupan beragama di Kalteng

Wakil Direktur Polairud Polda Kalimantan Tengah AKBP Deny Haryadi (tengah) saat ikut membersihkan Pura Tri Bhuwana Agung Sampit, Rabu (21/11/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah menggelar bakti sosial membersihkan tempat ibadah sambil mengajak masyarakat meningkatkan toleransi kehidupan beragama agar kondisi daerah selalu aman dan kondusif.

"Hari ini pembersihan kami lakukan di tiga tempat ibadah agama berbeda. Melalui kegiatan ini kami juga ingin menyampaikan pesan dan imbauan kepada masyarakat bahwa kehidupan beragama di Kalimantan Tengah ini sudah berjalan baik sehingga ini harus kita jaga," kata Wakil Direktur Polairud Polda Kalimantan Tengah AKBP Deny Haryadi di Sampit, Rabu.

Sekitar 100 anggota Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah diturunkan serentak membersihkan tempat ibadah. Tiga tempat ibadah yang menjadi lokasi kegiatan yaitu Masjid Nurul Falah di Jalan Nanas 2, Gereja Eka Shinta di Jalan Achmad Yani dan Pura Tri Bhuwana Agung di Jalan Teratai Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Anggota Direktorat Polairud berbaur bersama pengurus masjid dan warga setempat membersihkan lingkungan tempat ibadah. Tanpa memandang perbedaan agama, mereka dengan kompak bersama-sama membersihkan tempat ibadah, termasuk menebang dahan pohon yang terlalu rimbun di sekitar tempat ibadah.

Deny juga ikut berbaur bersama anggotanya. Tanpa sungkan, dia ikut membersihkan sampah-sampah yang ada di sekitar Pura Tri Bhuwana Agung.

Kegiatan ini merupakan rangkaian acara yang dilaksanakan dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-68 Polairud. Sebelumnya, berbagai kegiatan juga digelar, seperti pengobatan gratis, bantuan untuk anak panti asuhan dan aksi sosial lainnya membantu masyarakat.

Deny mengingatkan bahwa toleransi beragama harus terus dijaga. Perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan tidak perlu dijadikan masalah, apalagi sampai menimbulkan konflik.

Perbedaan harus dijadikan kekuatan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya di provinsi dan kabupaten ini. Masyarakat jangan mau diadu domba dan dipecah belah oleh pihak manapun.

"Kuatnya persaudaraan ini harus selalu kita jaga. Jangan sampai ada miskomunikasi yang dapat mengganggu keharmonisan kehidupan umat beragama. Potensi munculnya konflik harus dihindari dan dicegah," kata Deny.

Secara internal, rangkaian peringatan HUT ke-68 Polairud diharapkan semakin mempererat kebersamaan dan kekeluargaan. Kegiatan keluar dengan terjun ke tengah masyarakat juga mengandung makna bahwa jajaran Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah selalu dekat dan bersama masyarakat.

Selain menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban, khususnya di perairan, Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah juga tidak melupakan masalah sosial. Mereka berinteraksi dan membantu masyarakat seoptimal mungkin melalui berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan dan lainnya.