Caleg DPRD kota sayangkan pusat kuliner Tunggal Sangomang tak jalan

id Pusat kuliner Tunggal Sangomang tak jalan ,Caleg DPRD kota sayangkan,Caleg DPRD kota Darwono,Tunggal Sangomang

Caleg DPRD kota sayangkan pusat kuliner Tunggal Sangomang tak jalan

Caleg DPRD kota Palangka Raya, Dapil 2 Kelurahan Menteng dan Palangka, Darwono

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sejumlah calon anggota DPRD Kota Palangka Raya menyayangakan dengan sistem manajemen pengelolaan Taman Kuliner Tunggal Sangomang yang berada di kawasan Jalan Yos Sudarso Ujung tidak berjalan sama sekali, dan jauh dari harapan.

"Keberadaan Taman Kuliner Tunggal Sangomang pada prinsipnya sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat 'Kota Cantik' Palangka Raya dalam pemanfaatannya. Namun, sampai saat ini dari 50 kontainer baru 15 kontiner yg sdh dimanfaatkan oleh pedagang dan akan ditambah kembali 25 kontiner," kata caleg DPRD kota Palangka Raya, Dapil 2 Kelurahan Menteng dan Palangka, Darwono, Rabu.

Darwono juga berharap, agar tujuan pembangunan Taman Kuliner Tunggal Sangomang jangan sampai dijadikan ajang bisnis pribadi, namun benar-benar untuk membantu para masyarakat yang ingin berdagang di kontainer tersebut dalam mengembangkan usaha kuliner mereka.

"Intinya boleh saja pemerintah berbisnis murni untuk pendapatan asli daerah (PAD) kota setempat, namun perlu adanya sistem manajemen dan regulasi yang nyata dan ril, contohnya seperti di kawasan Pasar Kahayan dimana setiap blok dikenakan dengan sistem sewa. Sebab, dimana dana pembangunannya bersumber dari pinjaman bank dunia yang harus dikembalikan sesuai perjanjian kerjasama dengan pemerintah setempat," kata kader PKB Kota Palangka Raya itu.

Baca juga: Pusat Kuliner Tunggal Sangomang tak kunjung beroperasi, ini sikap Wakil Wali Kota

Pembangunan destinasi Taman Kuliner Tunggal Sangomang yang diresmikan pada 5 Februari 2018 itu, menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Palangka Raya. Yang tujuannya untuk para pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berdagang di sekitar kawasan Bundaran Besar.

Mantan Sekretaris DLH Kota Palangka Raya itu, juga menyayangkan dengan adanya laporan dari sejumlah pedagang yang ingin menyewa kontainer tersebut, dikenakan biaya bervariasi dan cukup tinggi. Sehingga banyak sebagian pedagang enggan untuk berani spekulasi menyewa kontainer itu.

"Hal ini yang seharusnya mendapatkan perhatian serius dari pemerintah kota. Agar sejumlah pedagang seharusnya tidak dikenakan harga sewa yang tinggi dulu, namun diberikan kesempatan untuk mereka membuka usahanya terlebih dahulu, dengan catatan harus ada kerjasama antara pemerintah kota dan para pedagang dengan melihat hasil pendapatan yang tergantung dari calon pembeli yang berkunjung," kata Darwono yang juga mantan Sekretsris Diskoperindag Kota Palangka Raya

Baca juga: Pembangun pusat kuliner Tunggal Sangomang terkesan mubazir

Darwono juga mengakui, bahwa kawasan Taman Kuliner Tunggal Sangomang itu sangat sedikit dikunjugi masyarakat, sehingga terkesan mubazir. Dan lebih parahnya lagi, dibelakang kontainer tersebut terkadang dijadikan tempat ajang para remaja dan anak muda yang sedang memadu kasih serta ditemukan sejumlah alat kontrasepsi dan botol minuman keras.

Dengan adanya kondisi tersebut, kata Darwono, sebaiknya Pemerintah Kota Palangka Raya segera membuat regulasi tentang manajenen pengelolaan Taman Kuliner Tunggal Sangomang yang berpihak pada kaum pedagang kuliner.

"Keberhasilan suatu pembangunan apabila hasil pembangunan dapat dimanfaat untuk rakyat bisa dikatakan berhasil. Namun sebaliknya, apabila pembangunan dibangun tidak dimanfaatkan bagi rakyat, maka dapat dikatakan pembangunan itu gagal dan sia-sia," demikian Darwono.