GOJEK lebarkan jangkauan di Singapura

id Gojek,lebarkan sayap,meluncur,singapura

GOJEK lebarkan jangkauan di Singapura

Ilustrasi, helm seragam bagi pengemudi Go Jek. (twitter.com) (Istimewa)

Jakarta (Antaranews Kalteng) - Penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi GO-JEK kembali melebarkan jangkauan mereka di wilayah Asia Tenggara dengan meluncurkan aplikasi versi beta bernama GOJEK di Singapura.

“Kami bangga dapat memulai layanan kami di Singapura. Dari pelanggan di Singapura kami mendengar bahwa mereka menginginkan lebih banyak pilihan di sektor ini dan dengan peluncuran aplikasi beta GOJEK, penantian mereka akan segera berakhir," kata Presiden GOJEK Andre Soelistyo dalam keterangan pers yang diterima Antara, Kamis.

Berdasarkan keterangan pers tersebut, aplikasi yang hadir di Singapura bernama "GOJEK", penulisannya sedikit berbeda dengan Indonesia yang menggunakan tanda pemisah, "GO-JEK". Perwakilan GO-JEK tidak berkomentar atas perbedaan nama ini.

Di Vietnam, layanan GO-JEK hadir dengan nama Go-Viet.

Kehadiran aplikasi versi beta ini merupakan permulaan layanan transportasi ada di Singapura, tidak diinformasikan berapa mitra pengemudi yang sudah bergabung maupun layanan apa saja yang ada di sana.

”Versi beta diluncurkan seraya kami melakukan penyempurnaan dan memastikan bahwa aplikasi kami memenuhi standar terbaik yang diharapkan warga Singapura. Oleh karena itu, kami mengajak semua pengguna, baik mitra-driver maupun penumpang, untuk terus memberikan feedback yang akan membantu kami memberikan layanan terbaik," kata Andre.

Peluncuran aplikasi beta di Singapura ini juga menandai kemitraan strategis regional antara GOJEK dengan DBS. Selama aplikasi dalam versi beta, pelanggan diberikan akses secara bertahap untuk memastikan keseimbangan antara permintaan dan kemampuan layanan.

Melalui kerja sama ini, nasabah di Bank DBS dan POSB di Sinapura akan menjadi prioritas dalam daftar tunggu dan menerima kupon kredit sebesar 5 dolar Singapura untuk dua perjalanan perdana.

GOJEK di Singapura akan menambah pilihan transportasi berbasis aplikasi di sana, warga Singapura hanya memiliki Grab setelah Uber hengkang dari Asia Tenggara.

Keputusan Uber menjual unit bisnis di Asia Tenggara kepada Grab menuai kritik di negara tersebut, Komisi Kompetisi dan Konsumen Singapura (CCCS) pada September lalu menilai merger Uber dengan Grab mengurangi kompetisi di pasar.

Mereka menjatuhkan denda sebesar 6,4 juta dolar Singapura untuk Grab dan 6,6 juta dolar pada Uber atas praktik tersebut.