Jakarta (Antaranews Kalteng) - Indonesia dan Arab Saudi telah menandatangani nota kerja sama (memorandum of cooperation/MoC) mengenai investigasi kecelakaan penerbangan dan kerja sama bilateral, yang sudah digagas sejak lokakarya di Jeddah pada Maret 2018.
Keterangan tertulis KJRI Jeddah yang diterima di Jakarta, Mingu, menyebutkan penandatangan MoC oleh Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia Soerjanto Tjahjono dan Direktur Jenderal Biro Investigasi Penerbangan (AIB) Arab Saudi Abdulelah O Felemban itu berlangsung pada Kamis (29/11).
Prosesi penandatangan berlangsung di kantor AIB dengan dihadiri oleh jajaran pejabat AIB dan delegasi pejabat dari KNKT didampingi oleh Amiruddin Muhammad Arsyad, Atase/Staf Teknis Perhubungan, dan Tubagus Muhammad Nafia, Pelaksana Fungsi Pensosbud-2 Konsul Jenderal Republik Indonesia Jeddah.
Di sela lokakarya tersebut, delegasi RI dan Arab Saudi mengadakan pertemuan bilateral yang menghasilkan rancangan MoC, yang fokus utamanya adalah untuk peningkatan keselamatan penerbangan.
Indonesia dan Arab Saudi merupakan sesama negara anggota Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Kedua negara telah sepakat untuk meningkatkan keselamatan penerbangan sebagaimana dimandatkan oleh Annex 13 Konvensi Chicago, dengan fokus kegiatan konkrit yaitu pelatihan, pertukaran keahlian, informasi dan pengalaman.
Ruang linkup kerja sama ini, antara lain, mencakup penawaran bantuan dan penggunaan tenaga investigasi keselamatan angkutan udara, fasilitas dan peralatan yang dinilai tepat dan sebagai sumber daya yang memadai.
Bantuan tersebut dapat mencakup keahlian di bidang teknik, operasional, perekam penerbangan, sumber daya manusia dan manajemen organisasi.
Kedua, adalah memfasilitasi keikutsertaan investigator pihak lain sebagai pengamat pada investigasi kecelakaan pesawat udara dan insiden serius. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman pihak lain terkait persyaratan dan prosedur investigasi.
Ketiga, sumber daya, jika mengizinkan, dapat menurunkan bantuan tim pada proses investigasi, termasuk spesialis perekam penerbangan dan spesialis teknis lainnya, kepada pihak yang meminta untuk menjadi anggota tim investigasi pada saat melaksanakan investigasi.
Keempat, mengadakan kontak secara teratur dan mengatur kunjungan atau pertemuan dengan pihak lain dengan tujuan bertukar pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan teknis.
Setelah penandatanganan MoC, pertemuan dilanjutkan dengan paparan dari Ketua KNKT Indonesia dan Dirjen AIB Arab Saudi. Dalam paparan tersebut, kedua pejabat menyampaikan pengalaman dalam pengembangan organisasi investigasi dengan struktur yang sangat berbeda.
KNKT membawahi empat moda transportasi, sedangkan AIB hanya fokus pada investigasi penerbangan.
Pihak AIB berencana mengadakan studi banding ke KNKT untuk mempelajari struktur organisasi KNKT. Ke depan, AIB akan mengembangkan organisasinya sehingga mencakup semua moda transportasi (multimoda).
Delegasi RI kemudian diajak mengunjungi laboratorium AIB, yang merupakan salah satu laboratorium yang sangat lengkap untuk peralatan investigasi, khususnya penerbangan.
Berita Terkait
Amankan ibadah Jumat Agung, Polisi dan TNI Patroli ke sejumlah gereja di Palangka Raya
Jumat, 29 Maret 2024 19:33 Wib
PT Pelni siapkan enam kapal jelang puncak arus mudik lebaran 2024
Jumat, 29 Maret 2024 19:24 Wib
Bahan dan cara membuat hidangan manis Rose Tres Leches untuk berbuka puasa
Jumat, 29 Maret 2024 10:19 Wib
Pemkab Kapuas bentuk satgas penanganan masalah perempuan dan anak
Kamis, 28 Maret 2024 21:50 Wib
PLN imbau masyarakat waspadai penipuan dan pungli rekrutmen pegawai
Kamis, 28 Maret 2024 19:20 Wib
THR ASN dan tenaga kontrak Kotim dibayar 2 April
Kamis, 28 Maret 2024 18:51 Wib
Antisipasi serangan terorisme jelang dan saat Lebaran 2024
Kamis, 28 Maret 2024 13:13 Wib
Galaxy AI akan hadir di gawai andalan Samsung keluaran 2023
Kamis, 28 Maret 2024 11:11 Wib