Siraman rohani penting ingatkan ASN hindari perilaku koruptif

Sampit (Antaranews Kalteng) - Aparatur sipil negara di lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, diingatkan untuk tidak mengabaikan menghadiri kegiatan rutin siraman rohani karena sangat penting sebagai pengingat agar selalu menghindari perilaku koruptif.

"Dengan sering diingatkan melalui kegiatan keagamaan seperti ini akan terhindar perilaku-perilaku melanggar aturan, seperti korupsi dan lainnya. Banyak bentuk korupsi, termasuk dalam hal waktu karena ASN digaji untuk melayani masyarakat," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit Jumat

Halikinnor bereaksi ketika melihat ASN yang menghadiri kegiatan siraman rohani agama Islam tidak sebanyak biasanya. Dia juga mempertanyakan karena hanya sedikit kepala satuan organisasi perangkat daerah yang menghadiri kegiatan itu.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur memang rutin menggelar kegiatan siraman rohani untuk ASN setempat secara bergantian, sesuai dengan agama masing-masing. Kegiatan itu diharapkan tidak sekadar seremonial, tetapi harus dimaknai sebagai upaya bersama untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, khususnya menjalankan ajaran agama dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pelayanan masyarakat.

Siraman rohani sangat penting bagi setiap orang, apapun profesinya. Nasihat-nasihat tokoh agama akan menjadi pengingat agar setiap orang tidak melakukan kesalahan dan pelanggaran yang dilarang oleh agama dan aturan hukum.

Sudah banyak oknum ASN yang harus berurusan dengan penegak hukum marena melakukan tindakan yang melanggar aturan, seperti korupsi dan lainnya. Tindakan itu jelas karena tidak mempedomani ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

Agama akan menyelamatkan umat dalam kehidupan di dunia maupun akhirat. Untuk itu, sangat penting bagi setiap ASN mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan agar selalu dijagakan karena manusia merupakan tempat salah dan khilaf.

"Dengan sering mengikuti kegiatan keagamaan, mudah-mudahan kita selalu dihindarkan dari tindakan-tindakan yang melanggar aturan hukum dan ajaran agama. Kita terkadang tahu tapi khilaf, makanya perlu ada yang mengingatkan," kata Halikinnor.

Halikinnor berterima kasih karena kegiatan siraman rohani rutin dilaksanakan meski hanya tiga bulan sekali. Selain berharap intensitasnya ditingkatkan, Halikinnor juga menyarankan panitia mencari waktu yang tepat sehingga banyak ASN yang bisa hadir mengikuti acara tersebut.

Khusus bagi ASN beragama Islam, Halikinnor mengajak mereka untuk rutin mengikuti ceramah agama dalam acara siraman rohani tersebut. Harapannya agar setiap ASN terus memperbaiki diri sehingga berdampak pada perilaku yang positif dan peningkatan kinerja pemerintahan secara keseluruhan.