Kinerja panitia tes CPNS Kotim diapresiasi DPRD

id DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur,dprd kotim,Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Supriadi

Kinerja panitia tes CPNS Kotim diapresiasi DPRD

Wakil Ketua DPRD Kotim H Supriadi. (Foto Antara Kalteng/Untung Setiawan)

Saya pastikan tidak ada KKN pada tes CPNS tahun ini. Semua berjalan jujur dan adil
Sampit (Antaranews Kalteng) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Supriadi mengapresiasi panitia penyelenggara tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) setempat karena telah bekerja sangat baik dan maksimal.

"Kinerja panitia, yakni Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sudah cukup bagus. Bahkan tes CPNS tahun 2018 paling bagus dibandingkan dengan pelaksanaan tahun sebelumnya," kata Supriadi di Sampit, Sabtu.

Dikatakannya, selain berjalan dengan aman dan tertib, pelaksanaan tes CPNS 2018 juga lebih rapi, transparan dan profesional.

"Yang jelas pelaksanaan tes CPNS 2018 lebih terbuka, dan hasilnya juga bisa diketahui langsung. Jadi tidak ada 'permaian' atau yang diarahkan dalam tes kali ini," tambahnya.

Supriadi berharap keterbukaan dan transparan tes bisa memberikan kepuasan terhadap peserta. Bagi masyarakat yang belum berhasil pun diharapkan untuk tidak kecewa karena itulah kemampuannya. 

Kepada yang berhasil lulus saya ucapkan selamat, semoga menjadi pegawai yang baik dan amanah dalam menjalankan tugas serta kewajibannya nanti," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Timur, Halikinnor memastikan seleksi kompetensi bidang (SKB) tes CPNS bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

"Saya pastikan tidak ada KKN pada tes CPNS tahun ini. Semua berjalan jujur dan adil. Apalagi semua penyelenggara dan ketentuannya dari pusat," terangnya.

Dia memastikan, tidak akan bisa jika ada peserta ataupun keluarga yang ingin kelulusan CPNS dengan cara yang tidak wajar.

"Semua kan bisa dilihat, nilai peserta saat tes juga langsung ditampilkan di layar. Jadi tidak akan bisa bermain agar bisa lulus dengan cara lain. Karena yang bisa meluluskan hanya peserta sendiri," jelasnya.

Halikinnor berharap masyarakat ataupun peserta tidak usah berpikir hal lain yang bisa mengganggu mereka saat mengerjakan soal. Yang terpenting, berusaha, belajar, dan berdoa.