Kebakaran hanguskan 26 bangunan, kerugian lebih dari Rp1 miliar

id Kebakaran hanguskan 26 bangunan, kerugian lebih dari Rp1 miliar,Api,Kebakaran,Palangka raya

Kebakaran hanguskan 26 bangunan, kerugian lebih dari Rp1 miliar

Korban kebakaran memeriksa puing-puing bekas rumah mereka  untuk mencari benda yang masih bisa dimanfaatkan karena umumnya mereka  tidak sempat menyelamatkan harta benda karena kebakaran terjadi tengah malam. (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepolisian Resor Palangka Raya, Kalimantan Tengah memperkirakan kerugian akibat kebakaran di Jalan dr Murjani yang menghanguskan 26 bangunan pada Sabtu (8/12) tengah malam, mencapai lebih dari Rp1 miliar. 

"Diperkirakan kerugian yang dialami para korban kebakaran, mencapai Rp1 miliar lebih. Tidak ada korban jiwa dan masih dilakukan penyelidikan mengenai penyebab kebakaran itu," kata Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar, Minggu. 

Dia mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus memasang garis polisi di rumah puing bekas rumah milik Abdullah. Rumah itu diduga tempat sumber api pertama kali muncul, yang kemudian meluas dan menghanguskan 26 bangunan yang berada di dekat rumahnya itu. 

"Penyebabnya kami belum berani memastikan karena masih diselidiki. Yang jelas, warga yang rumahnya pertama kali terbakar berjumlah tiga orang, segera kami mintai keterangan akibat kejadian tersebut," kata Timbul. 

Di lokasi berbeda, Ketua RT 03 RW VI Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut Isdianto mengatakan, penyebab kebakaran tersebut diduga ada dua kemungkinan. 

Dugaan pertama akibat obat nyamuk bakar, sedangkan dugaan lainnya adalah akibat sebuah lampu teplok yang dinyalakan anak Abdullah yang bernama Salamat, diduga terjatuh di ranjang, sehingga api dengan cepat berkobar dan membakar rumah mereka dan meluas. 

"Kalau berdasarkan keterangan pemilik rumah, Salamat tersebut berniat menyalakan obat nyamuk tetapi menggunakan lampu pijar pada malam itu, kemudian tiba-tiba bangunan rumah tersebut terbakar," jelas Isdianto. 

Isdianto juga menambahkan, Salamat memiliki gangguan mental. Ketika api berkorbar di kediamannya, dia sempat menyelamatkan diri.

Sialnya, api sudah membesar dan dirinya tidak bisa lagi memadamkan. Akibatnya, kebakaran menghanguskan 26 bangunan rumah dan barak yang dihuni 35 kepala keluarga. Kebakaran sangat cepat meluas karena rumah warga umumnya terbuat dari kayu.

"Kejadiannya pada hari Sabtu (8/12/2018) sekitar pukul 23.15 WIB. Apalagi saat kejadian tersebut warga sedang nyeyak tidur, beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam hal ini," tegasnya. 

Kebakaran dapat dipadamkan oleh puluhan anggota pemadam kebakaran dibantu warga setempat setelah berjibaku sekitar empat jam.

Kebakaran beberapa waktu lalu juga pernah terjadi di wilayah Kota Palangka Raya. Kebakaran bangunan rumah yang pertama terjadi di Jalan Riau, selanjutnya di Jalan Tjilik Riwut yang menghanguskan dua buah bangunan milik warga dan kantor DPD Golkar Kota Palangka Raya. Sampai saat ini penyebab kebakaran juga masih diselidiki kepolisian setempat. 

Baca juga: Tim Labfor selidiki penyebab terbakarnya kantor Golkar Palangka Raya

Baca juga: Kantor Golkar Palangka Raya terbakar, ini yang dilakukan polisi