'Marunting Fashion Carnaval 2018' berhasil bius masyarakat Kobar

id Marunting Fashion Carnaval,Kobar,Pangkalan Bun,Bupati Kobar Nurhidayah

'Marunting Fashion Carnaval 2018' berhasil bius masyarakat Kobar

Salah satu peserta Marunting Fashion Carnaval 2018 saat tampildihadapan bupati dan dewan juri serta masyarakat kota Pangkalan Bun di Taman Segi Tiga Bundaran Pancasila, Minggu (9/12/18). (Foto Antara Kalteng/Koko Sulistyo).

Pangkalan Bun (Antaranews Kalteng) - Meriahnya perhelatan perdana Marunting Fashion Carnaval 2018 (MFC), yang digelar di arena Car Free Day (CFD) taman segitiga Bundaran Pancasila, mampu menghipnotis ribuan masyarakat kota Pangkalan Bun, Provinsi Kalimantan Tengah.

"Tema yang kita usung dalam kegiatan perdana ini adalah Marunting Batu Aji In Unity, yang merupakan perpaduan antara unsur tradisional dan modern yang kental dengan budaya Kotawaringin Barat (Kobar)," kata Bupati Kobar, Hj Nurhidayah di Pangkalan Bun, Minggu (9/12/18).

Sebanyak 40 peserta MFC 2018 tampil apik dengan kustom uniknya, saat tampil dihadapan bupati perempuan pertama di Kobar itu dan dewan juri serta masyarakat yang tumpah ruah di jalan HM Rafi'i.

Menurut Nurhidayah, ide digelarnya MFC 2018, mulanya inspirasi itu muncul ketika pihaknya melihat begitu banyaknya kostum-kostum unik dan indah yang ditampilkan peserta pada pawai nasi adab, saat peringatan HUT Kobar baru-baru ini.

Berawal dari ide tersebut, sehingga muncul gagasan bagaimana agar kostum tersebut ditampilkan dalam kegiatan tersendiri, sehingga keanekaragaman kostum tersebut dapat ditampilkan secara utuh.
 
Salah satu peserta Marunting Fashion Carnaval 2018 saat tampil dihadapan bupati dan dewan juri serta masyarakat kota Pangkalan Bun di Taman Segi Tiga Bundaran Pancasila, Minggu (9/12/18). (Foto Antara Kalteng/Koko Sulistyo).


"Dalam kreasi yang ditampilkan terdapat simbol dan ornamen yang mewakili suku atau etnis yang ada di Kobar serta berbagai tema alam, seperti Kustom yang menggambarkan nuansa pesisir serta kustom yang bercorak adat budaya Kobar, semua unsur itu dipadukan dalam kreasi sehingga menjadi karya yang begitu indah," ujarnya.

Ia menjelaskan secara konkret bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan MFC 2018 adalah sebagai wahana untuk melestarikan dan menumbuhkan kecintaan masyarakat akan seni dan kearifan lokal, serta menggali potensi masyarakat khususnya dalam bidang kreatifitas seni dan budaya.

Selain itu juga kegiatan tersebut dapat menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara, dan tidak kalah pentingnya dengan kegiatan MFC 2018 maka geliat ekonomi masyarakat akan tumbuh.

"Melihat animo masyarakat dan peserta yang luar biasa ini, maka MFC akan kita jadikan agenda tahunan dan ke depan bukan saja peserta dari Kobar tetapi dari luar daerah akan kita undang," demikian Nurhidayah.