Dharma Wanita dituntut tingkatkan potensi dan perannya dalam pembangunan

id kabupaten lamandau,lamandau,dharma wanita persatuan lamandau,Wakil Bupati Lamandau,Riko Porwanto

Dharma Wanita dituntut tingkatkan potensi dan perannya dalam pembangunan

Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto menghadiri peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan di gedung pertemuan Lantang Torang, Nanga Bulik, Senin (10/12/18). (Foto Antaranews Kalteng/Koko Sulistyo)

mampu bekerja secara terintegrasi, dengan tidak mengesampingkan kodratnya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga
Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, dituntut meningkatkan potensi maupun peran anggotanya dalam pembangunan.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto saat memimpin peringatan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke 19, di Nanga Bulik, Senin.

"Sementara itu dalam keluarga, anggota Dharma Wanita adalah istri yang diharapkan mampu menjadi pendamping dan pendukung keberhasilan suami yang bertugas sebagai ASN," ucapnya.

Menurut Riko Dharma Wanita Persatuan merupakan organisasi perempuan terbesar yang tersebar dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan kecamatan dan selalu berperan aktif serta selalu mengambil bagian dalam mengisi pembangunan.

Organisasi yang besar Dharma Wanita Persatuan juga harus mampu menggali potensi yang ada pada anggota dan mampu berkiprah dalam memberikan kontribusi pemikiran, gagasan dan pandangan terhadap pembangunan khususnya di Kabupaten Lamandau.

Untuk itu, pengurus dan anggota harus berupaya meningkatkan kualitas dan potensi sebagai istri ASN, agar mampu bekerja secara terintegrasi, dengan tidak mengesampingkan kodratnya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga.

"Sebagai anggota Dharma Wanita Persatuan peringatan ini harus dapat memperkuat rasa kebersamaan dan bangga terhadap program organisasi," kata Riko.

Dia juga menekankan kepada anggota Dharma Wanita Persatuan agar selalu memberikan pemahaman, pengertian serta pendampingan kepada anak-anak - anak tentang pemahaman terhadap ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal Eka, bahaya penggunaan narkoba dan pergaulan bebas.

Kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat anak - anak menjadi lebih cepat dewasa baik dalam berpikir dan bertindak padahal tidak seimbang dengan usia yang semestinya.

"Apalagi dengan masuknya budaya luar sehingga anak-anak kita melupakan budaya sendiri  yang berdampak pada menyusutnya toleransi antar sesama. Itu yang menjadi tantangan kita kedepannya," demikian Riko.