Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Jum'atni meminta kepada pemerintah kota setempat untuk segera turun tangan dalam mengatasi lonjakan harga gas elpiji 3kg yang hingga kini sudah mencapai Rp35 ribu.
"Saya harap Pemerintah Kota Palangka Raya bisa menyelesaikan permasalahan lonjakan harga elpiji bersubsidi ini. Selain harganya tinggi gas tersebut juga langka dijual di eceran," kata Jum'atni saat dikonfirmasi dari Palangka Raya, Rabu.
Dia menegaskan, pemkot setempat wajib mencari solusi bagaimana agar gas elpiji tersebut bisa normal kembali, sehingga masyarakat tidak resah dengan kondisi gas seperti sekarang ini terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.
Langka dan tingginya harga jual gas yang disubsidi oleh pemerintah pusat tersebut, sudah dua bulan terakhir ini terjadi. Bahkan jelang Natal dan Tahun Baru 2019 keadaannya kian tidak jelas dan tidak ada yang mengawasinya, sehingga kondisinya seperti itu.
"Apabila ada kecurangan dan permainan para oknum tengkulak, saya harap instansi terkait bisa menindak dan melaporkannya ke pihak yang berwajib untuk segera ditindak lanjuti," kata Jum'atni yang juga Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya tersebut.
Lurah Kalampangan Hadi Suwandono membenarkan bahwa langkanya dan melonjaknya harga gas elpiji 3kg tersebut.
Bahkan pihaknya juga tidak mengetahui apa penyebab melonjak dan langkanya gas elpiji tersebut yang kini menjadi kebutuhan pokok para ibu-ibu rumah tangga yang ada di kelurahan setempat.
"Padahal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya hanya Rp19 ribu. Saat ini gas elpiji 3 kg sudah mencapai Rp35, takutnya harga tersebut bisa kembali naik karena tidak ada yang mengawasi penjualannya di lapangan," tandas Hadi.
Berdasarkan informasi di lapangan, hingga sampai saat ini tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang terdiri dari Disperindag, Balai Pengawasa Obat dan Makanan serta Polres Palangka Raya belum terlihat bergerak menindak lanjuti menanganai permasalan tersebut.
Tidak menutup kemungkinan tim Satgas Pangan dengan bermunculannya permasalahan tersebut, pihaknya akan bergerak sesuai dengan tupoksinya untuk mengetahui apa benang merah dari permasalahan ini.
Berita Terkait
WBP perempuan didukung kembangkan kreativitas kerajinan tangan
Sabtu, 20 April 2024 0:03 Wib
Penggunaan SPKLU mobil listrik di Kalimantan meningkat 1.900 persen
Jumat, 19 April 2024 23:48 Wib
Kecewa konser dibatalkan, calon penonton laporkan panitia ke polisi
Jumat, 19 April 2024 22:06 Wib
KPU Kalteng sayembarakan maskot Pilkada 2024
Jumat, 19 April 2024 19:36 Wib
Disnakertranskop UKM Barito Utara buka layanan pembuatan Eazy Paspor
Jumat, 19 April 2024 16:31 Wib
Sigit Widodo calon tunggal Ketum KONI Kota Palangka Raya
Jumat, 19 April 2024 14:57 Wib
Tingkat kecelakaan lalu lintas selama Ramadhan 2024 di Kalteng menurun
Kamis, 18 April 2024 17:56 Wib
Sudah 5 Tahun Bangunan SD Negeri Di Palangka Raya Rusak
Kamis, 18 April 2024 13:38 Wib