Pengendalian jentik efektif tekan demam berdarah di Kotim

id Pengendalian jentik efektif tekan demam berdarah di Kotim,DBD,Kotawaringin Timur,Dinas Kesehatan,Faisal Novendra Cahyanto

Pengendalian jentik efektif tekan demam berdarah di Kotim

Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dr Faisal Novendra Cahyanto. (Foto Antara Kalteng /Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemberantasan sarang nyamuk dan pengendalian jentik, terbukti lebih efektif untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.

"Zaman now ini, fogging (pengasapan) tidak akan lagi diandalkan untuk pemberantasan nyamuk. Fogging itu kan racun (insektisida) dan efektifitasnya jauh lebih rendah dibanding efektivitas dengan kita melakukan pengendalian jentik melalui pemberantasan sarang nyamuk dengan larvasidasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dr Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Kamis.

Faisal mengatakan, saat ini demam berdarah masih muncul antara 10 sampai 20 kasus dalam sebulan. Namun dia menyebut angkat tersebut terbilang rendah atau turun dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Namun tahun ini memang ada penderita demam berdarah yang meninggal dunia.

Selama November tidak ada peningkatan kasus demam berdarah. Faisal berharap bulan ini dan bulan-bulan berikutnya juga tidak terjadi peningkatan kasus demam berdarah meski saat ini mulai memasuki musim hujan.

Faisal mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena musim hujan seperti sekarang ini demam berdarah sangat rawan berjangkit. Nyamuk aedes aegypti penular penyakit demam berdarah sangat mudah berkembang biak.

"Kondisi rawan seperti ini biasanya sampai Februari dan Maret, tapi sekarang kita harus waspada karena sekarang pola musim hujan tidak beraturan sehingga nyamuk pun mudah berkembang biak selama banyak genangan air," timpal Faisal.

Pencegahan demam berdarah harus dilakukan dengan memberantas sarang nyamuk, yakni melalui cara menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan menimbun atau mengubur sampah-sampah yang berpotensi menampung air tempat berkembang biaknya nyamuk.

Saat ini Dinas Kesehatan melalui Puskesmas gencar melakukan pengendalian jentik dengan cara larvasidasi. Selain mengurang tempat penampungan air, cara lain yang dilakukan adalah menabur bubuk abate di tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras.

Masyarakat harus memeriksa tempat penampungan air di rumah karena jika terdapat jentik maka rawan muncul demam berdarah. Masyarakat bisa mendapatkan abate dengan meminta ke Puskesmas terdekat karena sudah disiapkan dan diberikan secara gratis.

Fogging tidak hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya masih bertahan. Pemberantasan jentik harus dilakukan dengan pembersihan atau menabur bubuk abate.

Selain itu, Faisal juga meminta masyarakat bertindak cepat jika ada keluarga yang demam tinggi, maka harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat agar tidak terlambat diberi pertolongan medis. 

Kasus demam berdarah yang menimbulkan kematian biasanya karena penderita terlambat dibawa berobat sehingga penderita sudah dalam kondisi DSS atau 'dengue shock syndrome'. Akibatnya, tidak banyak yang bisa dilakukan petugas karena kondisi penderita sudah kritis hingga akhirnya meninggal dunia.

"Kami tidak ingin lagi ada kematian akibat demam berdarah. Kalau bisa dideteksi sejak dini maka penderita demam berdarah bisa diselamatkan," demikian Faisal.